Institusi Keuangan Ditegaskan Berperan Penting Genjot Transisi Energi, Begini Penjelasannya

ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023.
Sumber :
  • Dokumentasi Standared Chartered.

Jakarta – Guna mempercepat transisi energi yang adil dan terjangkau di kawasan ASEAN ataupun kawasan lainnya di dunia, upaya kolaboratif antara lembaga pemerintah, sektor swasta, organisasi multilateral, dan masyarakat sipil dinilai sangat penting.

MSIG Life Bayar Klaim Peserta hingga Rp 164 Miliar pada Kuartal I-2024

Chief Sustainability Officer Standard Chartered Bank, Marisa Drew mengatakan, institusi keuangan juga memegang peranan penting dalam mengerahkan modal dari sektor swasta ke proses transisi menuju net-zero emission, dan menciptakan solusi keuangan bagi negara-negara berkembang termasuk ASEAN.

Hal itu diutarakannya dalam diskusi panel bertema 'Decarbonizing Southeast Asia: Charting ASEAN’s Pathway to a Net-Zero Future', di rangkaian acara ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2023.

BNI Teken Kerja Sama dengan TNI AD Tingkatkan Layanan Keuangan Terintegerasi

Ilustrasi jejak karbon.

Photo :
  • ESCP Business School

"Kami percaya, tidak ada satu bank mana pun yang bisa membantu proses transisi menuju net zero sendirian, dan karenanya memerlukan upaya kolaboratif," kata Marisa dalam keterangannya, Rabu, 6 September 2023.

UMKM Bisa Dapat Suntikan Modal hingga Rp 300 Juta dari J&T Express, Simak Syaratnya

Dia pun mencontohkan keterlibatan Standard Chartered dalam inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP), yang mendorong adanya upaya bersama di tingkat global demi tercapainya dekarbonisasi.

Sebagai salah satu partisipan JETP, Standard Chartered berkontribusi dalam bentuk komitmen penyediaan modal, berbagi ide dan praktik terbaik, serta berinovasi untuk menghadirkan sumber-sumber alternatif pembiayaan baru. Selain JETP, Standard Chartered juga turut berperan dalam terobosan lainnya, termasuk dalam upaya peningkatan pembiayaan hijau.

"Kami adalah pemegang saham dan salah satu pendiri Climate Impact X, sebuah terobosan besar dalam menciptakan perdagangan karbon yang berfokus pada Asia, di mana kita dapat membeli dan menjual carbon credit secara transparan untuk membantu mendanai transisi net zero," ujarnya.

ilustrasi suku bunga bank

Photo :

Senada, Managing Director of the Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ), Yuki Yasui mengaku, pihaknya memiliki 4 strategi pembiayaan untuk mendukung dekarbonisasi ekonomi riil. Pertama, yaitu mendukung proyek-proyek ramah lingkungan dan perusahaan-perusahaan ramah lingkungan.

Kedua, pembiayaan terhadap perusahaan yang memiliki komitmen pencapaian emisi nol karbon. Ketiga, mendanai transisi perusahaan-perusahaan yang saat ini sedang berupaya melakukan dekarbonisasi. Terakhir, mendukung pensiun dini aset perusahaan yang tidak ramah lingkungan.

"Dan agar lembaga-lembaga keuangan benar-benar mau membiayai keempat kelompok pembiayaan ini, yang kita miliki adalah kerangka kerja umum yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan dalam implementasinya dan seperti sebuah rencana aksi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya