Indonesia Punya Potensi Energi Bersih 3.600 GW, Luhut: Solar Panel Salah Satunya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini Indonesia memiliki potensi energi bersih mencapai 3.600 gigawatt (GW). Potensi tersebut termasuk dari solar panel.

Diluncurkan September 2024, Luhut Sebut Potensi Minyak Jelantah Jadi Avtur Capai Rp 12 Triliun Per Tahun

"Sekarang kita punya potensi energi bersih 3.600 Gigawatt (GW), termasuk dari solar panel," kata Luhut dalam telekonferensi pers di FMB9, Senin, 25 September 2023.

Fasilitas solar panel di bandara kelolaan Angkasa Pura II.

Photo :
  • Dokumentasi AP II.
Luhut Ngaku Siap Jadi Penasihat Prabowo, JK: Boleh Saja, Asal...

Dia menjelaskan, potensi energi bersih itu seiring dengan program yang dijalin antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA), dalam hal pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Dimana, secara keseluruhan sektornya bahkan mencakup solar panel, air, hingga energi panas bumi (geothermal), yang saat ini prosesnya sudah masuk tahap finalisasi.

"Jadi, program 62 Gigawatt renewable energi kita dengan UEA itu, saat ini sedang difinalisasi. Mencakup solar panel, hydropower, dan geothermal," ujar Luhut.

Memasuki Dekade Kelima, Hubungan Bilateral Indonesia - Korea Selatan Terus Ditingkatkan

Dia menegaskan, saat ini pemanfaatan energi bersih memang tengah menjadi fokus dari pemerintah Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Luhut pun meyakini bahwa Indonesia memiliki posisi yang kuat di mata dunia, meskipun terkadang masih belum disadari seutuhnya.

Terlebih, Indonesia memiliki sumber daya mineral penting dengan jumlah melimpah, yang bisa digunakan untuk urusan transisi energi mulai dari nikel, timah, bauksit, hingga tembaga. Hal itu seiring komitmen Indonesia untuk melakukan dekarbonisasi besar-besaran, misalnya melalui penghimpunan pembiayaan transisi energi mencapai US$20 miliar dari seluruh dunia.

"Indonesia juga telah mempelopori beberapa proyek dan komitmen dekarbonisasi terbesar. Kami menargetkan net-zero emission pada tahun 2060, sementara itu untuk penurunan NDC sebesar 43 persen," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya