Jusuf Kalla Minta Luhut Bantu Rakyat Rempang: Tolonglah Pak

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) saat menjadi keynote spech dalam seminar bertajuk
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud

Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan 11, Jusuf Kalla (JK) meminta kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk memberikan perhatian khusus terhadap konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Geopolitik Global Makin Bergejolak, Wamen BUMN: Menyimpan Emas Paling Aman

Hal itu diminta JK saat memberikan sambutannya di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Luhut Binsar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 28 September 2023.

"Tapi tolonglah rakyat itu, Rempang pak. Khidmat kebijaksanaan, bukan khidmat kebijakan, itulah pedoman kita," kata JK dalam sambutannya.

Pembebasan Lahan di IKN Sesuai Target, Luhut Pede Upacara 17 Agustus Bisa Digelar di Istana Baru

Sebelumnya diberitakan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengaku, pihaknya telah mengetahui bahwa ada keterlibatan pihak asing dalam konflik yang terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Meski demikian, Bahlil enggan mengungkapkan lebih jauh mengenai tudingannya tersebut.

Jusuf Kalla

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud
Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk

Dia hanya mengatakan bahwa pada prinsipnya, tidak ada pemerintah yang ingin menyengsarakan rakyatnya. Hal itu menurutnya juga masih ditambah dengan adanya dugaan antara konflik Rempang tersebut dan kaitannya dengan situasi menjelang tahun politik.

"Karena ini tahun politik, jadi mau dibawa-bawa ke sana, jangan-lah. Temuan saya sebagai tim, saya tahu siapa barang ini yang ikut main," kata Bahlil dalam telekonferensi, Senin, 25 September 2023.

Bahkan, Bahlil meyakini adanya aktor negara yang juga turut bermain di pusaran konflik Rempang tersebut. Namun dengan dalih etika, dia sekali lagi enggan menyebut dengan gamblang negara mana yang dimaksudnya tersebut.

"Dalam konteks hubungan luar negeri itu, ada tata kelola dan etika. Saya enggak boleh menyampaikan negara mana. Tapi yakinlah teman-teman, bahwa tidak hanya dari dalam negeri. Saya tahu kok siapa yang di luar negeri," ujar Bahlil.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai negara mana saja yang ditudingnya terlibat dalam konflik Rempang, Bahlil pun hanya menyinggung soal persaingan. Menurutnya, ada negara yang tidak senang melihat negara lain maju.

Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan.

Photo :
  • Antara.

"Saya tidak mau sebut negara mana. Tapi biasanya tetangga kan, kalau kita bersaing sama teman-teman sendiri kan, ya gitu deh," kata Bahlil.

Dia pun menilai bahwa setiap kali ada investasi besar di Batam, kerap ada pihak yang berupaya menghalanginya sebagaimana yang terjadi pada medio 2004 dan 2010 silam. Bahlil pun mengaku heran, kenapa selalu ada pihak yang ingin menghalangi kemajuan yang ingin dilakukan di wilayah tersebut.

"Setiap Kepulauan Riau mau maju, setiap ada investasi besar, selalu saja ada yang menghalangi, ada apa di balik ini semua?" ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya