Luhut Sebut Korsel, Jepang, hingga China Tertarik Jadi Investor LRT Bali

Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Antara.

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Korea, Jepang hingga China tertarik untuk menjadi investor proyek lintas raya terpadu (LRT) di Bali.

Ajak 38 DPW PAN ke Istana, Zulhas Tak Bahas Kabinet dengan Jokowi

"Ada, sangat ada (investor). Jadi yang jelas ada Korea, Jepang, China. Mana saja yang kita teknologi mau transfer dan cepat, mudah kita akan ambil," kata Luhut kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, dikutip Jumat, 29 September 2023.

"Jadi kita tidak mau preference (ke negara lain) karena teknologi yang ada sekarang rata-rata sudah satulah. Yang penting cepat, kredibel, dan mereka mau transfer teknologi ke kita," sambungnya. 

Soal Peluang Ajak Jokowi Gabung ke PAN, Zulhas Berkelakar: Pak Jokowi Owner 

LRT Jabodebek, Ujicoba Terbatas

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Luhut menyebut pembangunan LRT Bali ini merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rencananya, Pembangunan LRT di Bali akan sampai ke Seminyak dan Canggu.

Loyalis Jokowi Respons Elite PDIP soal Abuse Of Power: Berlebihan

"Jadi LRT akan underground, akan dibuat sampai ke Seminyak dan Canggu. Sehingga dengan demikian traffic di lapangan terbang Bali, waktu kita mencapai 24 juta penumpang pada 2025-2026 sudah bisa teratasi," ujarnya. 

LRT Bali Ditargetkan Groundbreaking Awal 2024

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presien Joko Widodo (Jokowi) meminta untuk melakukan studi lanjutan pembangunan LRT Bali. Luhut menyebut proyek LRT direncanakan akan dibangun mulai awal tahun 2024.

“Presiden memutuskan kita lakukan studi lanjutan untuk LRT di Bali dari lapangan terbang sampai Seminyak, kalau perlu sampai Canggu sepanjang 20 kilometer,” kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu, 27 September 2023.

Menurut dia, peletakan batu pertama atau groundbreaking LRT di Bali kemungkinan dilakukan pada tahun 2024. Sebab, kata dia, studi pembangunan LRT di Bali ini sudah dilakukan sejak lama tapi terhenti karena pandemi COVID-19.

“Kita berharap groundbreaking itu early next year. Awal tahun depan bisa groundbreaking, karena studinya sudah lama dilakukan tapi berhenti COVID-19. Kita hidupkan lagi, karena kalau tidak dilakukan itu tahun 2026, Airport Ngurah Rai akan stuck karena penumpang akan 24 juta pada waktu itu,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya