Genjot Elektrifikasi Transportasi, Anindya Pastikan Bakrie Group Siap Jadi Proxy Transisi Energi RI
- Instagram @anindyabakrie
Jakarta – Direktur Utama dan Chief Executive Officer (CEO) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya N Bakrie mengatakan, dalam usianya yang ke-81, Bakrie Group berkomitmen untuk terus menggenjot upaya transisi energi dalam konteks bisnis yang berkelanjutan di masa mendatang.
Dia meyakini, saat memulai bisnisnya puluhan tahun lalu yang antara lain dengan memanfaatkan bahan bakar fosil, maka hal yang perlu dilakukan oleh Bakrie Group saat ini adalah mengamini proses transisi energi demi mendukung bisnis yang berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa ketika kita memulai dari bahan bakar fosil yang mengandung karbon, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah transisi energi," kata Anindya saat menjadi pembicara dalam Hong Kong-Asean Summit 2023, Senin, 9 Oktober 2023.
"Jadi yang kami harapkan, kelompok kami bisa menjadi proxy transisi energi di Indonesia," ujarnya.
Anindya mengaku, saat ini pihaknya melihat banyak kemungkinan untuk melakukan upaya transisi energi tersebut. Menurutnya, salah satu cara untuk melakukannya dengan benar adalah dari sisi permintaan, yang dalam hal ini melalui elektrifikasi transportasi umum seperti bus.
"Jadi kami bermitra dengan perusahaan yang berbasis di Shenzen, yang 20 tahun lalu memproduksi baterai untuk perusahaan telekomunikasi kami, tetapi sekarang menjadi perusahaan besar bernama BYD," kata Anindya.
Melalui kemitraan dengan BYD, Anindya menegaskan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk melistriki transportasi umum, yang dimulai dari moda bus tersebut. Menurutnya, dengan 10 ribu moda bus yang dimiliki TransJakarta, hal itu merupakan peluang dari sisi permintaan yang bisa dimanfaatkan oleh Bakrie Group.
"Tidak banyak yang tahu kalau Jakarta sendiri punya 10 ribu bus. Ini lebih banyak dari London. Dan 10 ribu bus ini memiliki rasio besar terhadap emisi yang terjadi di sana," ujar Anindya.
Dia menjelaskan, setidaknya dengan 52 armada bus yang dimulai tahun lalu dalam moda transportasi TransJakarta tersebut, tercatat telah mengangkut lebih dari 15 juta orang. Bahkan, bus-bus tersebut telah menempuh perjalanan lebih dari 3 juta km, dan menghemat 5.500 ton CO2 atau setara dengan seperempat juta penanaman pohon dalam setahun.
"Jadi yang ini cukup menarik untuk kami mulai, tapi kami tidak ingin berhenti hanya dengan mendistribusikan bersama mitra kami. Tapi kami juga ingin membangun pusat manufaktur yang bagus di Indonesia, yang dimulai dari Magelang," ujarnya.