- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
Tangerang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Indonesia saat ini tidak lagi boleh menjadi pasar dari barang-barang impor. Melainkan, Indonesia harus menjadi produsen yang menguasai pasar global.
Jokowi mengatakan, hal itu harus dilakukan Indonesia sebab diera globalisasi saat ini, kompetensi semakin ketat. Hal itu disampaikan saat membuka acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2023.
"Sudah sering saya sampaikan bahwa di era globalisasi dan kompetisi yang semakin ketat kita tidak boleh lengah. Kita tidak boleh hanya menjadi pasar, kita harus menjadi pelaku, harus menjadi produsen yang berdaya saing dan menguasai pasar saya mengapresiasi," kata Jokowi secara virtual Rabu, 18 Oktober 2023.
Suasana Trade Expo Indonesia 2016 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta.
- VIVA.co.id/shintaloka Pradita Sicca
Jokowi mengatakan, pada gelaran Trade Expo kali ini memungkinkan eksportir Indonesia bertatap muka dengan potensial buyer atau pembeli yang ingin membeli hingga melakukan negosiasi langsung.
"Sehingga lebih memudahkan interaksi dan lebih membuka peluang transaksi. Apalagi saya dengar tahun ini juga difokuskan membuka peluang pasar dari non tradisional seperti Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika yang dilakukan secara offline dan online," jelasnya.
Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dengan PM RRT Li Qiang, Beijing, 17 Oktober 2023.
- Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menurut Jokowi, dengan fokus Pemerintah untuk membuka peluang pasar di Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika akan membuat pelaku usaha di Indonesia semakin maju.
"Ini sangat baik dan saya minta untuk diteruskan agar bisa diverifikasi pasar dan perluasan pasar bisa terus kita tingkatkan. Sehingga pengusaha Indonesia, UMKM Indonesia dan Industri produk lokal Indonesia bisa semakin maju dan menjadi bagian penting dari rantai pasok global," terangnya.
Nasib Program Kartu Prakerja di Era Prabowo-Gibran
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, buka suara soal kelanjutan Program Kartu Prakerja di era pemerintahan Prabowo-Gibran.
