Wasiat Marissa Haque soal Dongkrak Bisnis Halal di Indonesia

Marissa Haque
Sumber :
  • dok.ist

Jakarta, VIVA – Marissa Haque menghembuskan nafas terakhir pada Rabu, 02 Oktober 2024 pada pukul 02.00 WIB dini hari. Sebelum meninggal, artis senior sempat menyampaikan harapannya terhadap keberlangsungan bisnis di Indonesia, khususnya produk-produk halal

UMKM Binaan Bea Cukai Sukses Ekspor 1,8 Ton Basreng ke Negeri Sakura

Selain sebagai artis, Marissa Haque yang juga berprofesi sebagai dosen sangat aktif mengkampanyekan produk-produk halal. Terlihat dari unggahan di Instagram, istri Ikang Fawzi rajin mendatangi berbagai kegiatan pameran UMKM yang diadakan berbagai kampus ternama.

Komitmenya untuk memajukan bisnis halal membuat Marissa Haque diundang sebagai pembicara dalam Workshop dan Mentoring bisnis Halal. Acara ini diadakan oleh BPBRIN yang bertempatan di Aula Majapahit Gedung ASEEC kampus B Universitas Airlangga.

Dorong Industri Elektronik, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat ke Perusahaan Ini

Marissa Haque berbicara banyak tentang peluang dan tantangan dan kesiapan bisnis halal bagi perusahaan rintisan (Start up) hingga pentingnya sertifikasi halal. Artis berusia 61 tahun meneropong potensi besar industri halal Indonesia.

Ilustrasi produk halal.

Photo :
  • Official MIHAS
Bea Cukai Ketapang Lepas Ekspor 39,75 Kilogram Sarang Burung Walet ke Tiongkok

Dikutip dari laman Unair, Selasa, 1 Oktober 2024, Marissa menyampaikan pelaku startup harusnya mencontoh sikap dan kelincahan (agile) dari Raymond Chin dalam praktik bisnis. Marissa Haque juga mengutip kalimat dari Napoleon Bonaparte untuk menyemangati pelaku bisnis halal.

"Biarkan Tiongkok Tidur, karena ketika dia bangun, dia akan mengguncang dunia. Nah kita harusnya juga punya sendiri ketika islam bangun maka mereka akan mengguncang dunia dengan Industri Halalnya," ujar Marissa Haque.

Marissa Haque gigih mengembangkan bisnis halal Indonesia. Sebelum Marissa Haque meninggal, ia sempat mengutarakan garapannya terhadap produk-produk halal buatan dalam negeri.

Sebagai Pembina Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi), artis yang akrab disapa Icha menyampaikan akan lebih banyak produk halal buatan Indonesia masuk ke pasar Jepang menyusul kenaikan jumlah Muslim di negara tersebut.

"Muslim di Jepang itu ‘kan growing meskipun belum satu persen, produk halal kita bisa masuk di sini," imbuh Marissa.

Influencer Jepang Navito Halal

Photo :
  • ist

Pernyataannya pun bukan sebatas angan-angan. Marissa Haque dan timnya telah melakukan kunjungan ke berbagai pusat kegiatan muslim di Jepang untuk menerawang seberapa besar potensi produk halal Indonesia.  Mulai dari Masjid Tokyo Camii di Tokyo, Masjid Tsukuba di Prefektur Ibaraki dan Chiba Islamic Cultural Center (CICC) di Prefektur Chiba.

Dari hasil kunjungan itu, Marissa Haque melihat peluang kerja sama sertifikasi halal antara Jepang-Indonesia sekaligus mendorong ekspor ke negara matahari terbit itu. Saat ini, Jepang masih menggandeng Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, hingga Arab Saudi sebagai pemasok produk halal. 

"Indonesia punya MUI (Majelis Ulama Indonesia). Kita punya kesamaan standar itu," tambahnya.

Namun, Marissa Haque sadar diri terkait tingginya standar ekspor yang ditetapkan pemerintah Jepang. Sehingga sulit ditembus oleh produsen-produsen dari Indonesia. 

"Memang kita kalau mau masuk, mesti mengisi kesenjangan yang ada ini, standarnya harus diikuti,” katanya.

Marissa pun berpesan bahwa masih banyak peluang yang bisa diambil oleh pengusaha UMKM Indonesia, terutama untuk pasar masyarakat Asia Tenggara di Jepang karena masih memiliki kesamaan preferensi rasa dan selera.

“Ipemi Sumatra Barat sudah mulai memasok jengkol dan pete untuk warga Myanmar dan Kamboja di Jepang. Kalau daging-dagingan sulit, kita bisa bergerak di situ, seperti kering tempe, keripik atau kerupuk,” katanya.

Penasihat Ipemi Jepang Nuning Akhmadi juga berharap Ipemi Jepang dapat merangkul lebih banyak pelaku usaha, terutama kecil dan menengah untuk dapat berkembang.

“Ipemi Jepang masih punya potensi besar untuk mengajak warga Indonesia yang sudah mampu berusaha dengan lebih baik sesuai dengan peraturan di Jepang,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya