- www.gulfstream.com
VIVAnews - Pelaku industri penyewaan pesawat jet pribadi memperkirakan bisnis mereka akan semakin berkembang seiring bertambahnya jumlah orang kaya di Indonesia.
Tak seperti penyewaan pesawat jet untuk kegiatan bisnis, kalangan kaya ini menggunakan pesawat untuk tujuan wisata akhir pekan sambil menikmati kemewahan pesawat.
"Pertumbuhan produk domestik bruto yang tinggi menghasilkan penambahan jumlah orang dengan kekayaan yang besar. Mereka mampu menikmati fasilitas mewah ini," kata Chief Executive Officer Enggang Air Service, Donnie Armand, seperti dikutip VIVAnews dari CNBC, Jumat, 17 Februari 2012.
Armand mengatakan, kalangan kaya Indonesia selama ini banyak berwisata ke kota tujuan seperti Maladewa, Phuket Thailand, dan Alice Spring di Australia.
Perusahaan yang menyewakan pesawat jet pribadi dengan 14 tempat duduk biasanya mengenakan tarif perjalanan 5 jam ke Maladewa seharga US$100 ribu (Rp900 juta) atau US$7.100 (Rp63,9 juta) per penumpang.
Harga sewa untuk tujuan kota tersebut hampir dua kali lebih mahal dibandingkan tarif tiket pesawat kelas bisnis dari Singapore Airline yang berkisar US$3.757 (Rp33,8 juta).
Walaupun industri penyewaan pesawat jet pribadi bakal booming di Indonesia, Regional Sales Director Southeast Asia dari Hawker Beechcraft, Pasha Saleh, menyatakan mereka masih menghadapi kendala terutama dalam hal dukungan infrastruktur.
"Banyak bandar udara kecil yang dikembangkan tak memiliki lintasan yang cukup panjang untuk mendukung pesawat yang lebih besar," kata Saleh.
Untuk diketahui, CLSA dan Julius Baer memperkirakan jumlah orang kaya di Indonesia akan meningkat tiga kali lipat menjadi 100 ribu orang pada 2015. (art)
Eks Ajudan Prabowo Blusukan di Kampung Solo Demi Maju Cagub Jateng
Saat blusukan di Solo, jagoan cagub Gerindra itu ditemani barisan relawan pendukungnya. Eks ajudan Prabowo itu aktif berkomunikasi dengan warga.
