Sumber :
- REUTERS/Dwi Oblo
VIVAnews
- Harga lobster membumbung tinggi menjelang Imlek yang jatuh pada Minggu 10 Februari 2013. Udang besar ini kerap menjadi menu dalam perayaan tahun baru China ini.
Di Yogyakarta, para nelayan berlomba memburu lobster karena harganya naik dua kali lipat. “Ini musim keberuntungan kami,” kata Mugari, nelayan di Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu 6 Januari 2013.
Baca Juga :
Pengalaman Seram Dokter Forensik Stephanie Diganggu Arwah Bayi yang Dikubur Hidup-hidup Ibunya
Baca Juga :
KPU Terima Syarat Dukungan 21 Bakal Pasangan Calon Independen Pilwalkot 2024, Tolak 6 Lainnya
Dia mengatakan, keuntungan nelayan berlipat, selain karena harga melonjak, panenan juga meningkat seiring dengan tibanya musim lobster.
Tri Jarwanto, nelayan di Pantai Samas mengatakan, musim lobster sejatinya sudah berlangsung sejak awal 2013. Namun, pada awal Januari nelayan sempat terkendala cuaca ekstrem angin kencang dan gelombang tinggi akibat badai Narelle.
“Sekarang tiap dua banjar jaring tanam bisa menghasilkan 15-20 kg lobster. Ini sangat banyak,” katanya. Tiap satu banjar terdiri dari 15 jaring dengan panjang masing-masing 30 meter.
Jaring kendengan ditebar di perairan yang jaraknya sekitar dua hingga tiga mil dari bibir pantai. Hanya butuh 24 jam bagi nelayan untuk memasang jaring dan memanen lobster yang terperangkap di jaring yang dilengkapi jangkar dan pengapung itu. (sj)
Halaman Selanjutnya
Tri Jarwanto, nelayan di Pantai Samas mengatakan, musim lobster sejatinya sudah berlangsung sejak awal 2013. Namun, pada awal Januari nelayan sempat terkendala cuaca ekstrem angin kencang dan gelombang tinggi akibat badai Narelle.