Berawal dari Salon, Wanita Ini Sukses Bangun Kerajaan Bisnisnya

Terry
Sumber :
  • BBC News

VIVAnews - Terry, pendiri dan Chief Executive Ashley Kenya, perusahaan kecantikan dengan lebih dari 240 karyawan menceritakan kesulitannya mendirikan kerajaan bisnisnya saat awal baru dibuka. Lalu, ia sukses membangun kerajaan bisnisnya.

Dikutip dari laman BBC News, Senin 15 September 2014, saat baru memutuskan untuk memulai usaha, dia pergi ke bank untuk meminjam uang. Saat itu, ia ditanya berbagai hal, mulai dari apakah sudah menikah atau belum, dan apakah dia mendapatkan izin untuk melakukan bisnis.

Berbagai hal dia lakukan untuk mewujudkan mimpinya sebagai seorang pengusaha salon, dari sebelumnya bekerja di Diners International selama dua puluh tahun. Kini, usahanya berbuah manis, dia telah memiliki 12 salon di Lavington, daerah elit di Nairobi. Saat awal, ia hanya memiliki satu salon rambut.

Terry nampak senyum ramah kepada pelanggan kelas menengah atasnya, saat ia berjalan sepanjang melewati deretan alat pengering rambut.

Di bagian lain di salonnya itu, beberapa pelanggannya sedang menikmati manicure dan pedicure sambil menikmati jus jeruk. Memanjakan diri menjadi dari perusahaannya.

Demokrat Tak Butuh Cagub Jakarta yang Cari Popularitas 2029, Sindir Anies?



Bangun pusat pelatihan

Di satu sisi, dia menyadari bahwa semakin tumbuh usahanya, ia membutuhkan tenaga terampil yang lebih banyak.

"Kami menyadari bahwa kami tidak bisa mempertahankan bisnis tanpa adanya pelatihan," jelasnya.

Terry sekarang memiliki tiga pusat pelatihan di bawah merek Ashley yang telah melahirkan murid-murid yang memiliki kualitas bertaraf internasional.

Beberapa siswa yang lulus dari pelatihan diambil Terry untuk salonnya, sedangkan yang lain disewa oleh perusahaan lain.

Ashley saat ini juga memegang waralaba lokal dari kontes kecantikan Miss World, yang dikenal sebagai Miss World Kenya. "Kami sponsor selama dua tahun terakhir ini," ujar Terry.

Namun, tak semuanya berjalan mudah. Setelah adanya serangan teroris di pusat perbelanjaan Westgate, Nairobi di September 2013, di mana menewaskan 65 orang, dia terpaksa menutup salah satu kantornya di kompleks itu.

Terry kemudian membuka cabang salon baru di mal yang berbeda dan stafnya yang telah direlokasi.

Ambisi bisnisnya tak berhenti di situ. Dia tidak puas dengan memiliki 12 salon, tiga pusat pelatihan dan menjalankan kontes kecantikan nasional. Dia juga merambah ke bisnis ritel.

Toko kosmetik Ashley pertamanya telah dibuka di Nairobi. "Toko ini untuk memudahkan pelanggan kami, atau pihak luar yang ingin mendapatkan produk premium dari kami," ujarnya.

"Saat ini, kami berkelana di bisnis kosmetik. Namun, saya juga tidak melupakan perkembangan dari salon Ashley," tambahnya. (asp)

Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad warga yang menjadi korban banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam. Korban ditemukan di area sungai berjarak 7 kilometer dari pusat kejadian, Rabu, 22 Mei 2024.

Agam Perpanjang Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Pemerintah Kabupaten Agam memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi selama 14 hari ke depan dan fokus pemulihan berbagai sektor.

img_title
VIVA.co.id
27 Mei 2024