Bank Sentral Australia Pangkas Pertumbuhan PDB

Bank Sentral Australia atau Reserve Bank of Australia
Sumber :
  • REUTERS/Jason Reed

VIVA.co.id - Bank Sentral Australia (RBA) menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan tingkat inflasi 2015. Bank sentral juga memprediksi jumlah pengangguran akan naik, itu yang membenarkan keputusan pada pekan ini untuk memangkas suku bunga.

Abbott Terdepak, Bursa Australia Tergelincir

"Secara keseluruhan pertumbuhan saat ini diperkirakan masih di dalam tren penurunan yang agak lebih lama dari prediksi sebelumnya," ujar RBA dalam keterangannya. Demikian mengutip dari TheGuardian, Jumat 6 Februari 2015.

Menurut RBA, ekonomi diperkirakan berkinerja dengan tingkat kapasitas cadangannya untuk beberapa saat, dan tekanan untuk harga dalam negeri masih akan tetap tenang.

Selain itu, RBA mengurangi perkiraan untuk rata-rata ekspansi pada tahun ini menjadi antara 1,75-2,75 persen dari antara 2-3 persen yang diestimasikan pada November. Mereka juga menurunkan proyeksi pertumbuhan indeks harga konsumen menjadi 1,25 persen dalam tahun fiskal hingga Juni dari antara 1,5-2,5 persen yang terlihat dalam tiga bulan sebelumnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral Australia, Glenn Stevens, juga telah menurunkan suku bunga. Keputusan yang diambil pada tiga hari lalu itu, karena mengikuti kejatuhan harga bijih besi, yang menghasilkan AU$1 dari setiap AU$5 dalam pendapatan ekspor mereka.

RBA Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Australia

Bank sentral bergerak cepat untuk mengurangi tekanan dari para pembuat kebijakan global yang mengancam untuk menghambat penguatan mata uang Australia.

Sementara itu, ekonomi masih dalam jalurnya untuk mencatatkan ekspansi di bawah potensi pertumbuhan perekonomian untuk keenam kalinya dari tujuh tahun terakhir. Itu adalah yang terpanjang sejak resesi terakhir negara tersebut pada 1991.

Dengan kondisi tersebut, pelaku pasar menilai adanya 27 persen kesempatan bahwa RBA akan memangkas suku bunga sekitar 0,25 persen lagi menuju ke rekor terendah dua persen pada pertemuan selanjutnya pada Maret. Bahkan, mereka melihat kemungkinan sekitar 50 persen untuk adanya penurunan pada April mendatang.

Baca juga:

Bank di Kawasan Asia Siapkan Amunisi Pelemahan Ekonomi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Trikasih Lembong.

Buka Perdagangan Baru, RI Lirik Negara Ini

Perekonomian di AS dan Tiongkok belum membaik.

img_title
VIVA.co.id
4 Januari 2016