Pembebasan Lahan Proyek Kereta Bandara Belum Rampung
- Anissa Maulida (Tangerang)
VIVA.co.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan pembebasan lahan untuk proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta masih belum rampung. Meski demikian, proyek sepanjang 36,3 kilometer (km) tersebut diyakini selesai pada semester I-2017.
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan bahwa perseroan masih terus berusaha secara maksimal melakukan finalisasi untuk pembebasan lahan. Hal ini dimaksudkan agar target dari Presiden Joko Widodo tercapai.
"Target dan arahan dari Bapak Presiden semester I 2017 selesai. Saya katakan, begitu tanahnya selesai, itu pasti tercapai, karena pembangunan stasiun di Sudirman baru sudah dilakukan pemancangan," kata Edi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis Malam, 23 Juni 2016.
Dia menjelaskan bahwa penyelesaian permasalahan lahan ada dua. Pertama mengenai pembebebasan lahan yang digugat oleh masyarakat. Saat ini, jelas Edi, perihal pembebasan lahan tersebut sudah selesai dibahas di pengadilan.
"Yang digugat ini sudah sampai ke pengadilan dan sudah putus oleh Mahkamah Agung bahwa PT kereta api Indonesia (KAI) menang. Sekarang tinggal bagaimana eksekusinya di lapangan dalam hal konsinyasi," kata dia.
Sementara permasalahan lahan yang kedua adalah lahan yang berhimpit. Artinya, lahan yang dibebaskan oleh pihaknya berhimpitan dengan lahan tol yang akan segera diselesaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Nah, yang jadi masalah adalah tanah tol ini (tanah yang akan diambil Jasa Marga). Sebenarnya? sudah ada statement dari Kementerian PUPR untuk segera diambil pemerintah, karena memang mau dibuat tol. Hanya saja sedang diproses administrasinya supaya ini (anggarannya) turun," kata dia.
Menurutnya, pembebasan lahan untuk lahan yang berhimpit ini akan diselesaikan oleh KAI dengan Kementerian PUPR, di mana lahan untuk kereta Bandara sudah selesai.
"Dari tanah yang memang harus dibebaskan PT Kereta Api, sudah kami bebaskan, anggaranya ada, sudah tidak ada masalah, tinggal yang untuk tol itu," ujar dia.