Kemenpora Bantah Telah Beri Restu BASRI Gantikan Peran PSSI

Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yudhi Maulana

VIVA.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membantah telah merestui niat Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI) dalam menjalankan kompetisi Perserikatan di Tanah Air. Kedua belah pihak bertemu di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta pada Jumat 22 April 2016.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Seusai pertemuan, Ketua Umum BASRI, Eddy Sofyan, kepada wartawan menegaskan ide pihaknya sudah diterima oleh Kemenpora dan juga Tim Transisi. Dan mereka langsung bergerak cepat ingin menggulirkan ide tersebut dalam waktu tga bulan ke depan,

Namun rupanya, pernyataan Eddy tersebut dibantah Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto. Dia menjelaskan jika pihaknya hanya mendengarkan saja apa yang menjadi niat BASRI.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Gatot menegaskan Kemenpora tidak memberi dukungan apa pun, dengan alasan kondisi Menpora Imam Nahrawi sedang dalam perawatan kesehatan. Jadi tak mungkin mereka memberi restu tanpa ada Menteri yang berwenang.

(Baca juga: BASRI Coba Manfaatkan Momen Pembekuan PSSI)

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

"Iya, memang beliau bertemu dengan saya di ruangan saya. Tapi kami hanya mendengarkan saja. Tidak ada, tidak ada kami memberi izin atau apa pun kepada Pak Eddy. Sekali lagi saya tegaskan, kami hanya mendengarkan saja," kata Gatot kepada wartawan.

"Kalau soal peluang, ini kan harus diketahui Pak Menpora dulu. Apalagi sekarang ada ISC, dan ada instruksi langsung dari presiden. Jadi, kami tetap berpegang kepada itu dulu, dan belum akan melakukan manuver lain," tutur Gatot.

Sebelum PSSI dibekukan oleh Menpora, tugas membina klub amatir adalah kewenangan mereka. Bekerja sama dengan Asosiasi Provinsi PSSI, otoritas tertinggi sepakbola di Indonesia itu memiliki strata kompetisi yang diberi nama Liga Nusantara.

Akan tetapi, sejak beberapa tahun belakangan nasib tim amatir cukup mengenaskan. Mereka kesulitan mencari sponsor dalam memenuhi kebutuhan mengarungi kompetisi. Sedangkan dana APBD tidak boleh sama sekali digunakan.

Dan teranyar, ketika perwakilan klub dan Asprov bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo, ada wacana untuk mengkaji pelarangan penggunaan APBD untuk klub amatir. Dan wacana itulah yang nampaknya coba dimanfaatkan oleh BASRI.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya