Keagungan Real Madrid di Kancah Eropa

Real Madrid Juara Liga Champions Usai Kalahkan Liverpool
Sumber :
  • REUTERS / Kai Pfaffenbach

VIVA - Real Madrid kembali membuktikan keperkasaan mereka di kancah Eropa. Los Blancos sukses mempertahankan status sang Raja Eropa usai meraih trofi Liga Champions ke-13 mereka di Kiev pada Minggu 27 Mei 2018 dini hari WIB.

Vinicius Junior Bikin Brace, Real Madrid Curi Poin di Markas Bayern Munich

Real Madrid menjuarai kompetisi yang kali ini dikenal Liga Champions, untuk kali pertama dalam sejarah pada tanggal 13 Juni pada tahun 1956. Ini merupakan awal dari lima Piala yang diraih Real Madrid secara berturut-turut.

Madrid berhasil membuat sebuah tonggak sejarah dunia di bawah figur satu di antara pemain terbaik dalam sejarah, Alfredo Di Stéfano dan selama masa kepemimpinan Bernabéu. Pada musim 1959-1960, bekas pemain Real Madrid, Miguel Muños, mengambil kendali Real Madrid.

Lawan Real Madrid, Bayern Munich Waspadai Jude Bellingham

Madrid menjuarai Piala Eropa yang kelima di musim pertamanya sebagai pelatih. Munos juga menjadi orang pertama yang berhasil meraih trofi Eropa sebagai pemain (dalam tiga kesempatan) dan sebagai pelatih.

Usai juara pada 1960, Madrid hanya mampu sekali menjuarai European Cup pada 1966. Walau begitu, lima trofi European Cup sudah cukup membentuk identitas Madrid sebagai klub tersukses sepanjang masa di Eropa.

Afrika dan Eropa Lengkap! 26 Tim Ini Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Pada dekade ini, Madrid kembali menorehkan sejarah baru di Liga Champions dalam asuhan Zinedine Zidane. Los Blancos sukses merebut gelar juara untuk ketiga kalinya secara beruntun.

Madrid berhasil menumbangkan Liverpool dengan skor 3-1 di NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina. Gol-gol kemenangan Madrid dicetak oleh Karim Benzema dan Gareth Bale (2 gol), sedangkan gol dari Liverpool disumbang Sadio Mane.

Zidane pun sangat bahagia bisa menorehkan sejarah baru bagi Madrid. Menurutnya, Madrid benar-benar sangat menikmati momen ini dengan berhasil menjadi sang juara di Liga Champions.

"Tak ada kata (untuk melukiskannya). Seperti kata para pemain, kami harus menikmati momen ini. Kami membuat sejarah dan harus menikmati pengalaman ini," kata Zidane dilansir Marca.

Sayangnya, kesuksesan Zidane dalam mengantar Madrid kembali menjuarai Liga Champions tak dibarengi sukses di kancah domestik. Mereka gagal mempertahankan gelar La Liga Spanyol dan hanya finis ketiga di bawah Barcelona dan Atletico Madrid.

Cedera Salah dan Aksi Bale

Liverpool sebenarnya berhasil tampil menekan pertahan Real Madrid pada babak pertama. Sialnya, The Reds harus kehilangan Mohamed Salah kala laga baru berjalan 30 menit karena mengalami cedera.

Salah mengelami cedera bahu usai adu kontak dengan kapten sekaligus bek Madrid, Sergio Ramos. Tangan Salah dikait Ramos saat keduanya terjatuh, layaknya sedangan beradu gulat.

"Itu seperti benturan yang sangat keras, sedikit seperti gulat. Dan itu cedera serius yang mengejutkan para pemain di tim," kata pelatih Liverpool, Juergen Klopp, dilansir Marca.

"Yang jelas, itu memberi Real Madrid momentum positif. Dan hasilnya adalah kemenangan 3-1 untuk Real Madrid," lanjut manajer asal Jerman tersebut.

Insiden antara Mohamed Salah dan Sergio Ramos

Selain hilangnya Salah, penyebab lainnya kekalahan Liverpool adalah blunder fatal dari Loris Karius. Kiper asal Jerman itu melakukan blunder atas gol pertama Madrid dari Benzema, dan gol ketiga oleh Bale.

"Sekarang saya tidak bisa merasakan apapun. Saya telah menghilangkan permainan tim ini," ujar Karius, saat diwawancara oleh Talk Sport.

"Saya meminta maaf kepada semua orang dan tim, untuk semua jajaran klub. Kesalahan saya harus kami bayar mahal," imbuhnya.

Karius pun menjadi sasaran kritik banyak pihak, hingga menjadi lelucon di dunia maya. Walau begitu, Klopp memasang badan untuk kiper berusia 24 tahun itu dan menilainya sebagai pemain luar biasa.

"Loris tahu apa yang dilakukannya, semua orang juga tahu. Adalah hal yang memalukan untuk pertandingan seperti ini. Saya merasakan apa yang dirasakannya. Namun dia adalah pemain yang luar biasa," ujar Klopp di BBC Sports.

Kemenangan Madrid juga tak lepas dari kejeniusan Zinedine Zidane yang memasukkan Bale. Pemain Wales itu  hanya butuh waktu 122 detik untuk mencetak gol sebagai pemain pengganti di partai puncak Liga Champions.

"Bale masuk ke lapangan dan dia melakukan apa yang bisa ia lakukan. Kata-kata apa lagi yang kalian ingin saya ucapkan untuk dia? Ini adalah final semua pemain kami, namun juga adalah finalnya dia." ujar Zidane pada Marca.

Ronaldo dan Bale Usik Kemenangan Madrid

Sayangnya, kegembiraan Madrid dalam mencetak sejarah harus diusik oleh pernyataan Ronaldo usai laga. Pemain berusia 33 tahun itu akan menyampaikan perihal masa depannya dalam beberapa hari ke depan.

Eks pemain Manchester United tersebut mengungkapkan bila semuanya bukan karena uang. Menurutnya, dia sudah mendapat banyak prestasi dan trofi.

"Uang bukan masalah. Saya telah memenangi Liga Champions, lima Ballon d'Or," ujar Ronaldo dikutip dari Marca.

Dia juga membantah tengah berselisih dengan Presiden Madrid, Florentino Perez. Belakangan memang dikabarkan bila Perez menolak menaikkan gaji dan memperpanjang kontrak Ronaldo.

Real Madrid Juara Liga Champions Usai Kalahkan Liverpool

"Saya tidak bisa berkata apa-apa. Saya berbicara dan menyambutnya (Florentino) seperti seorang profesional yang baik," ucap Ronaldo.

"Saya tidak bisa menjamin apa pun, saya tidak akan bersembunyi. Dalam beberapa hari ke depan saya akan berbicara. Hidup bukan hanya soal kejayaan," sambung pemain yang sudah lima kali menjuarai Liga Champions ini.

Hal yang tak jauh berbeda juga disampaikan Gareth Bale. Pemain Wales ini merasa kecewa dengan keputusan Zidane, yang lebih sering menaruhnya sebagai pemain cadangan di musim ini.

"Saya harus bicara dengan agen saya (bertahan atau pergi dari Madrid). Saya butuh (jaminan) bermain setiap pekan. Mungkin saya akan bertahan, mungkin tidak. Sangat mengecewakan (memulai laga dari bangku cadangan. Saya merasa pantas menjadi starter," ujar Bale dilansir Marca.

Sementara itu, Zidane mengaku sangat ingin mempertahankan Ronaldo dalam skuatnya. Sedangkan untuk Bale, dia paham eks pemain Tottenham Hotspur itu mengingingkan waktu bermain yang lebih banyak.

"Saya mencoba melakukan yang terbaik untuk kepentingan tim dan dalam beberapa kesempatan memang benar, jika dia [Bale] layak untuk bermain lebih banyak musim ini," ujar Zidane.

"Saya memahami siapa yang menginginkan menit bermain lebih banyak, Bale sudah membuat perbedaan. Sebuah hal yang wajar untuk menginginkan kestabilan, saya mengerti itu," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya