Misi Berat Argentina Akhiri 'Aib' di Piala Dunia

Pemain Argentina rayakan gol Lionel Messi.
Sumber :
  • REUTERS/Marcos Brindicci

VIVA – Argentina selalu diperhitungkan sebagai salah satu favorit juara di Piala Dunia. Dengan materi pemain berkualitas. Albiceleste memang layak diakui sebagai salah satu raksasa dunia sepakbola.

Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY

Sayang, fakta justru berbicara sebaliknya. Sudah 32 tahun, Argentina gagal merebut gelar Piala Dunia. Tentunya, ini sebuah aib untuk negara sebesar mereka.

Terakhir kali Argentina menjadi juara dunia 1986, saat masih diperkuat Diego Maradona. Bahkan gelar bergengsi terakhir yang direbut Argentina pun sudah terhitung lama, Copa America 1993.

Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach

Asa untuk mengakhiri paceklik gelar sebenarnya nyaris terjadi di Piala Dunia 2014. Argentina yang ditukangi Alejandro Sabella mampu melangkah hingga final di Brasil.

Sayang, mimpi Argentina juara dihentikan oleh Jerman, yang memang dikenal sebagai spesialis turnamen. Gol tunggal Mario Goetze di babak tambahan waktu membuat Argentina takluk 0-1.

Lionel Messi Absen, Timnas Argentina Bantai Kosta Rika

Empat tahun berselang, harapan untuk menjadi juara kembali muncul. Terlebih untuk Lionel Messi. Segala prestasinya dianggap belum lengkap tanpa trofi prestisius tersebut.

Messi mendapat mendapat dukungan langsung dari Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu. Messi didorong agar meraih gelar juara di Piala Dunia 2018.

"Saya berharap Lionel Messi dapat memenangkan Piala Dunia tahun ini," ujar Bartomeu seperti dilansir dari Football Espana

"Saya berharap Leo Messi, pemain terbaik dalam sejarah. Memenangkan gelaran ini dan mewujudkan mimpinya, saya percaya itu," tambahnya.

Selanjutnya: Kelemahan Argentina


Kelemahan Argentina
Sebelum tampil di Piala Dunia, Argentina melakoni beberapa partai persahabatan. Hasil yang diraih bervariasi, kadang meraih kemenangan dan harus tumbang di beberapa laga.

Seperti dilansir Soccerway, usai laga terakhir di Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL, Argentina melakoni lima laga persahabatan. Mereka menghadapi Ekuador, Rusia, Nigeria, Italia, Spanyol, dan Haiti. Finalis Piala Dunia 2014 ini menang empat kali dan kalah dua kali.

Yang memalukan, Argentina kalah dari Spanyol dengan skor mencolok 1-6 di Wanda Metropolitano, Madrid, 28 Maret 2018. Sebelumnya, armada Jorge Sampaoli ini pernah kalah 2-4 dari Nigeria.

Ada dua kesamaan dalam dua kekalahan Argentina tersebut. Saat itu, Albiceleste tak diperkuat bintang andalan, Lionel Messi. La Pulga tak bisa tampil karena mengalami cedera.

Argentina hanya mampu sekali menang saat Messi absen. Yakni, saat menaklukkan Italia 2-0 di Etihad Stadium, 24 Maret 2018. Ini bukti jika Tim Tango masih bergantung pada megabintang Barcelona tersebut.

Lionel Messi dan Diego Maradona.

Ini mengingatkan Argentina di Piala Dunia 1994, di mana mereka sangat tergantung pada Maradona. Jadi kandidat juara, Maradona memimpin The Dream Team bersama Gabriel Batistuta, Abel Balbo, Claudio Caniggia, Fernando Redondo, Oscar Ruggeri, Diego Simeone dan kiper Sergio Goycochea begitu perkasa di 2 laga awal grup. Tim Tango melibas Yunani 4-0 dan Nigeria 2-1.

Di laga ketiga, Maradona harus absen akibat tersandung kasus doping. Argentina pun ambruk, kalah 0-2 dari Bulgaria. Meski masih lolos dari fase grup, langkah Argentina terhenti dari Rumania pimpinan Gheorge Hagi dan kalah 2-3 di babak 16 besar. 

Kembali ke Messi, perannya memang kian vital di Argentina. Terlihat dalam laga persahabatan terakhir Argentina, saat Messi kembali bermain, 30 Mei 2018 lalu.

Argentina sukses melibas Haiti 4-0 di Estadio Alberto José Armando, Buenos Aires. Messi menorehkan hattrick di menit 17, 58, dan 66. Satu gol lainnya disumbangkan Sergio Aguero di menit 69.

Tentu saja, Argentina harus mencari solusi dari masalah ini. Sebab, bukan tak mungkin di Piala Dunia nanti, Messi harus absen. Entah karena cedera atau akumulasi kartu.

Selanjutnya: Beban Berat Messi dan Kontroversi Icardi


Beban Berat Messi dan Kontroversi Icardi
Messi saat ini disebut-sebut sebagai pemain terbaik di dunia. Raihan lima Ballon d'Or ditambah sederet trofi bergengsi menjadi bukti kehebatan pemain 30 tahun ini.

Namun, Messi belum sekalipun meraih gelar bersama tim senior Argentina. Di baru meraih Piala Dunia U-20 pada 2005 dan medali emas Olimpiade 2008 bersama Timnas U-23. Raihan buruk ini ingin diakhiri Messi di Rusia nanti.

Messi sebenarnya memilih untuk merendah. Dia menyebut Argentina bukan favorit juara. Tapi, bukan berarti dia tanpa ambisi di Piala Dunia.

"Kami sangat berterima kasih pada semua orang. Kami selalu menerima dukungan dari semua orang. Tak seperti beberapa waktu lalu, saat menerima banyak kritikan," kata Messi seperti dilansir Soccerway.

"Kami bakal datang ke Rusia dengan alasan yang sama, Piala Dunia adalah impian kami. Kami bukan kandidat juara, tapi kami tim yang sangat bagus, selalu berlatih dan berkembang setiap saat," lanjut pemain 30 tahun ini.

Selain itu, muncul kontroversi terkait skuat yang dibawa pelatih Jorge Sampaoli. Tak ada nama bomber Inter Milan, Mauro Icardi.

Padahal, performa Icardi sangat memukau musim ini. Dia menjadi top scorer Serie A dan membawa Inter Milan memastikan tempat di Liga Champions musim depan.

Banyak kalangan mempertanyakan keputusan Sampaoli. Namun, mantan pelatih Timnas Chile itu sudah menyiapkan jawaban sendiri.

"Kami merilis daftar ini setelah melakukan analisis panjang. Pemain yang saya panggil adalah mereka yang punya gaya bermain sesuai dengan kebutuhan tim," kata Sampaoli.

“Icardi, Diego Perotti, Alejandro Gomez, dan Lautaro Martinez tidak ikut ke Rusia, namun mereka tetap pemain bagus dan bisa bergabung dengan barisan penyerang kami," sambungnya dikutip Football Italia.

Di Piala Dunia nanti, Argentina tergabung di Grup D. Mereka bersaing dengan Islandia, Kroasia, dan Nigeria. Argentina bakal memulai langkah di Piala Dunia dengan menghadapi Islandia di Otkritie Arena, Moscow, 16 Juni 2018.

Untuk lolos dari penyisihan grup, seharusnya bukan hal yang sulit. Tapi, untuk juara? Kita lihat saja nanti.

Berikut skuat Argentina untuk Piala Dunia 2018 
Kiper: Sergio Romero (Manchester United), Franco Armani (River Plate), Willy Caballero (Chelsea FC).

Bek: Gabriel Mercado (Sevilla), Cristian Ansaldi (Torino), Nicolas Otamendi (Manchester City), Federico Fazio (AS Roma), Marcos Rojo (Manchester United), Nicolas Tagliafico (Ajax), Marcos Acuna (Sporting Lisbon).

Gelandang: Javier Mascherano (Hebei China Fortune), Eduardo Salvio (SL Benfica), Lucas Biglia (AC Milan), Giovani Lo Celso (Paris Saint-Germain), Ever Banega (Sevilla), Manuel Lanzini (West Ham United), Maximiliano Meza (Independiente), Angel di Maria (Paris Saint-Germain), Cristian Pavon (Boca Juniors).

Penyerang: Lionel Messi (FC Barcelona), Paulo Dybala (Juventus), Gonzalo Higuain (Juventus), Sergio Aguero (Manchester City).

Jadwal Pertandingan:
Argentina vs Islandia (16 Juni, Moscow) - 20.00 WIB
Argentina vs Kroasia (22 Juni, Nizhny Novgorod) - 01.00 WIB
Nigeria vs Argentina (27 Juni, St Petersburg) - 01.00 WIB

Rekor Penampilan di Piala Dunia
1930 - Runner up
1934 - Babak ke-1
1938-1954 - Mengundurkan diri
1958 - Penyisihan grup
1962 - Penyisihan grup
1966 - Perempat final
1970 - Tidak lolos
1974 - Babak ke-2
1978 - Juara
1982 - Babak ke-2
1986 - Juara
1990 - Runner up
1994 - Babak 16 besar
1998 - Perempatfinal
2002 - Penyisihan grup
2006 - Perempatfinal
2010 - Perempatfinal
2014 - Runner up

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya