Akhir Tragis Perjalanan Oezil di Timnas Jerman

Mesut Oezil saat membela Jerman di Piala Dunia 2018
Sumber :
  • REUTERS/Dylan Martinez

VIVA – Usai sudah perjalanan Mesut Oezil di Timnas Jerman. Dia memutuskan untuk pensiun pada Senin, 23 Juli 2018. Dia merasa publik dan petinggi Federasi Sepakbola Jerman (DFB) berlaku diskriminasi. 

Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY

Permasalahan di awali dari fotonya bersama Presiden Turki, Tayyip Erdogan pada Mei 2018 lalu. Kemudian dia dikritik habis-habisan, sejumlah politikus memojokkannya dan berpikir jika pemain Arsenal tersebut memberi dukungan kepada parpol pimpinan Erdogan. 

Hal ini berimbas pada penampilannya bersama Tim Panser di Piala Dunia 2018. Oezil mengaku jika DFB juga melakukan diskriminasi dan seolah-olah tidak menginginkannya. 

Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach

"Perlakuan yang saya terima dari DFB dan banyak orang membuat saya tak mau lagi mengenakan seragam timnas Jerman. Saya merasa tak diinginkan dan saya berpikir apa yang sudah saya raih sejak debut internasional pada 2009, dilupakan begitu saya," kata Oezil dilansir Eurosport.

Terbukti, bersama timnas Jerman Oezil tampil jauh dari kata memuaskan. Jerman kemudian gagal menembus babak 16 besar. Di partai pamungkas, mereka takluk dengan skor 1-2 dari Korea Selatan dan menempati posisi buncit Grup F dengan raihan 3 poin dari 3 laga. 

Akhir Kisah Raphael Varane dengan Timnas Prancis, Mimpi Jadi Kenyataan

"Orang dengan latar belakang diskriminatif rasial seharusnya tidak diperkenankan bekerja dalam federasi sepakbola yang besar, apalagi memiliki pemain keturunan negara lain," ujar pemain berusia 29 tahun itu.

Kontribusi Besar Oezil yang Dilupakan

Kekecewaan Oezil pada publik Jerman memang berdampak besar, dia pensiun dari Timnas yang sudah dibelanya sejak sembilan tahun lalu. Dia merasa jika kontribusinya selama ini dilupakan karena hal yang dianggapnya sepele. 

Memulai debutnya pada tahun 2009 lalu, Oezil menjadi pilihan utama Tim Panser. Total dia sudah melakoni 92 laga bersama Jerman dengan 23 gol dan 40 assist. Belum hilang dari ingatan ketika dia mengantarkan Jerman menjadi kampiun di ajang Piala Dunia 2014 lalu. 

Selain itu, pemain 29 tahun ini adalah peraih penghargaan sebagai pemain terbaik DFP sebanyak lima kali yaitu di tahun 2011, 2012, 2013, 2015 dan 2016. 

"Saya mengenakan seragam Jerman dengan kebanggaan, tapi sekarang tidak. Keputusan ini benar-benar sulit, karena saya selalu memberikan segalanya untuk rekan setim, staf pelatih, dan orang-orang baik di Jerman," kata Oezil, seperti dilansir Eurosport. 

Manajer Liverpool, Juergen Klopp sebelumnya membela Oezil. Dia bingung kenapa publik Jerman bersikap seolah-olah melupakan jasanya. 

"Kritikan ini adalah omong kosong. Publik Jerman harusnya bisa bertoleransi. Oezil adalah darah Turki dan itu bukanlah masalah besar," kata Klopp, seperti dilansir Goal. 

Dampak Positif dari Pensiunnya Oezil 

Pensiunnya Oezil bisa saja berdampak positif untuk Tim Panser. Penampilan Oezil belakangan juga menurun. Di usia yang hampir menginjak kepala tiga, sang gelandang memang tampil inkonsisten. 

Tengok saja performanya bersama Arsenal. Di musim 2017/2018 lalu dia hanya mampu mencetak empat gol dan dipercaya tampil di 26 laga. Ini menjadi penampilan terburuknya sejak musim 2015/2016 lalu di level klub. 

Imbasnya kepada timnas Jerman yang gagal berbicara banyak di ajang Piala Dunia. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Presiden Bayern Munich, Uli Hoeness. 

Dia mengaku senang jika Oezil tidak lagi mengenakan seragam timnas Jerman. Menurutnya sang pemain adalah titik lemah Jerman. 

“Saya senang karena ia memutuskan untuk pensiun, dalam beberapa tahun terakhir, ia tak mampu tampil baik bersama Timnas. Bersama Timnas, ia terakhir kali memenangkan duel sebelum Piala Dunia 2014 digelar, sekarang ia menyatakan tampil buruk karena foto bersama Erdogan,” kata Hoeness, sepeti dikutip dari Bleacher Report.

“Setiap kali Bayern bermain menghadapi Arsenal, kami selalu berusaha untuk mengeksposnya. Karena ia juga menjadi titik lemah di Arsenal, saya yakin keputusannya ini akan menjadi manfaat tersendiri untuk Timnas Jerman. Bagi saya pribadi, Oezil tak pantas lagi bermain untuk Timnas dalam beberapa tahun terakhir,” lanjutnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya