VIVA – Cristiano Ronaldo menjadi buah bibir di laga kualifikasi Piala Dunia antara Timnas Portugal melawan Serbia pada akhir pekan kemarin. Dia terlihat membuang ban kapten dan keluar lapangan lebih dulu.
Sikap Ronaldo tersebut tak lepas dari keputusan wasit yang tidak mengesahkan golnya di menit akhir laga tersebut. Berhasil menceploskan si kulit bundar, tapi lesakan tersebut tidak dihitung karena bola dianggap belum melewati garis setelah disapu oleh pemain Serbia.
Dalam laga tersebut tidak ada VAR dan stadion juga belum dilengkapi oleh terknologi garis gawang. Padahal jika dilihat tayangan ulang, sebenarnya bola memang sudah masuk.
Meskipun demikian, sikap Ronaldo tersebut dibela pelatih Timnas Portugal, Fernando Santos. Dia memastikan jika megabintang Juventus ini tetap mengenakan ban kapten.
"Itu hanya momen frustrasi. Cristiano tetap kapten kami. Dia teladan untuk semua orang. Jika dia menyinggung pelatih atau rekan setim, kami akan mempertimbangkan (soal ban kapten), tapi bukan itu yang terjadi," kata Santos dilansir Football Italia.
Santos menilai aksi Ronaldo adalah hal yang wajar. Apalagi, pemain 36 tahun ini sangat bernafsu memenangkan pertandingan.
"Dia selalu ingin menang dan dia merasa sangat frustrasi. Dia memberikan segalanya untuk tim nasionalnya," ucap Santos.
"Dia memposting di sosial media 10 menit setelah pertandingan. Namun, tak ada yang mengatakan hal baik untuknya," lanjut eks pelatih Timnas Yunani ini.
Portugal akan melanjutkan kiprah di Kualifikasi Piala Dunia, Rabu dini hari WIB, 31 Maret 2021. Seleccao das Quinas menghadapi tuan rumah Luksemburg di Stade Josy Barthel.
Rasmus Hojlund Lebih Pilih Legenda MU Dibanding Cristiano Ronaldo, Kenapa?
Rasmus Hojlund telah memilih mitra serangan impian Manchester United-nya, dengan pemuda berusia 21 tahun itu memilih Wayne Rooney daripada Cristiano Ronaldo.
