Roberto Mancini Cuma Mau Timnas Italia Juara Piala Dunia 2022

Pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini
Sumber :
  • twitter.com/azzurri

VIVA – Timnas Italia mencatatkan 25 pertandingan tak terkalahkan di bawah arahan pelatih Roberto Mancini. Teranyar mereka menang 2-0 dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa di LFF stadionas, markas Timnas Lithuania, Kamis dini hari WIB 1 April 2021.

Pengakuan Jay Idzes soal Lemparan Maut Pratama Arhan

Dengan catatan ini, Mancini berhasil menyamai rekor milik Marcelo Lippi ketika menjadi juru taktik Timnas Italia. Tapi itu tak lantas membuatnya puas.

Mancini punya satu target bersama Timnas Italia. Yakni menyamai rekor Lippi ketika membawa Gli Azzurri menjadi juara Piala Dunia.

Mengejutkan! Rangking FIFA 8 Negara Eropa Ini Ada di Bawah Timnas Indonesia

"Sejujurnya, satu-satunya hal yang saya inginkan adalah menyamai Lippi pada Desember 2022 (memenangkan Piala Dunia)," kata Mancini, dikutip dari laman resmi UEFA.

Melawan Lithuania, apresiasi diberikan Mancini kepada anak asuhnya. Di tengah jadwal yang padat mereka masih bisa membawa pulang kemenangan penting.

Masih Ingat 34 Pemain Pertama Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia, Ada M Tahir hingga Andritany

"Ini adalah pertandingan ketiga kami dalam tujuh hari. Jadi kami tahu ini akan sulit. Kami kehilangan beberapa peluang, tapi yang paling penting bisa membawa pulang tiga poin," kata Mancini.

Italia baru bisa membobol gawang tuan rumah ketika pertandingan memasuki menit 48 melalui Stefano Sensi. Gol kedua tercipta melalui penalti Ciro Immobile di pengujung laga.

Lithuania bukannya tanpa peluang pada pertandingan ini. Mancini bahkan menyebut anak asuhnya hampir saja kebobolan oleh tuan rumah.

"Kami mengambil risiko untuk kebobolan ketika coba untuk mencetak gol kedua. Kami tidak dalam posisi yang baik di lapangan. Kami membiarkan mereka menciptakan beberapa peluang melalui serangan balik," tutur Mancini.

Menjalani tiga pertandingan dan selalu menang membuat Italia kini ada di puncak klasemen sementara Grup C. Mereka dibayangi Swiss yang baru memainkan dua laga dan juga selalu menang di tempat kedua.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya