- twitter.com/WeAreMessi
VIVA – Hengkangnya Lionel Messi dari Barcelona memicu banyak reaksi dengan semua pihak memiliki pendapat mereka. Salah satunya adalah wakil direktur West Ham United, Karren Brady yang mengkritik keras terhadap kebijakan Barcelona.
Brady menunjuk, gaji besar Messi di klub Catalan tersebut sebagai sesuatu tidak dapat dibenarkan dan pasti telah memainkan peran dalam ketidakmampuan Barca mempertahankan dia, serta kesulitan keuangan mereka secara lebih umum.
"Lionel Messi mungkin adalah pemain terhebat sepanjang masa, tetapi dengan bayaran 70 juta euro per tahun, dia adalah insinerator (mesin pembakar) uang," tulis Brady di kolomnya di The Sun, Senin 23 Agustus 2021.
“Dia, dikatakan, siap untuk menerima setengah dari gaji sebelumnya dalam kesepakatan baru, tetapi nyatanya dia malah menuju Paris Saint Germain," lanjutnya.
"Pekerjaan berat menimpa presiden klub Joan Laporta. Dia menyalahkan kekacauan yang dibuat para pendahulunya, Josep Maria Bartomeu yang mengundurkan diri tahun lalu yang jelas dia telah menjatuhkan raksasa Catalan."
Brady dengan keras mengkritik turunnya Barcelona ke dalam bencana dan menyalahkan kesalahan manajemen oleh direksi pimpinan Josep Maria Bartomeu dan kebanggaan berlebihan yang menyebabkan klub mengeluarkan uang terlalu boros.
Namun, bagi Brady, dalam semua kekacauan ini, ada sesuatu yang positif, yaitu sikap Gerard Pique untuk membantu klub keluar dari krisis. Dia memuji komitmen sang bek kepada Barcelona yang dicintainya dan menyebutkan prospek Pique suatu hari nanti menjadi presiden.
"Akan ada banyak ratapan dan amarah melihat kemajuan PSG yang didukung dengan baik dari Qatar Sporting Investments. Tapi saya lebih suka sesuatu yang lebih organik. Itulah mengapa sorotan saya soal Barcelona bukanlah kepindahan Messi tetapi pengabdian Pique."
"Tebakan untuk masa depan, kapten ini (Pique) akan menjadi presiden. Dan itu bukan untuk alasan politik, tapi itu untuk alasan kecintaan."
Selebrasi pemain Barcelona, Gerard Pique
- twitter.com/FCBarcelona
