- twitter.com/OL_English
VIVA – FC Porto Vs Lyon saling berhadapan di Estadio do Dragao dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Europa, Kamis dini hari WIB 10 Maret 2022. Tuan rumah harus gigit jari karena kalah 0-1.
Kedua tim bermain hati-hati di menit awal babak pertama. Mereka tak mau tergesa membangun serangan yang malah berakibat kehilangan bola.
Permainan seperti itu membuat peluang yang tercipta cuma sedikit. Sehingga tidak ada gol yang bisa dicetak oleh kedua tim sepanjang babak pertama.
Memulai babak kedua, Olympique Lyon bermain dengan efektif. Mereka dapat menemukan celah di lini pertahanan Porto dan menciptakan beberapa peluang.
Pada menit 59, pemain Lyon, Lucas Paqueta berhasil mencetak gol. Sempat wasit memantau melalui video assistant referee (VAR) untuk memastikannya, karena hakim garis sempat mengangkat bendera tanda offside.
Pada menit 64, Lyon nyaris mendapat hukuman penalti dari wasit. Peluit sudah ditiup dan titik putih ditunjuk oleh sang pengadil. Mereka coba mendebat keputusan tersebut.
FC Porto vs Lyon
- twitter.com/FCPorto
Wasit kemudian melihat tayangan ulang melalui VAR. Setelah itu keputusan diubah, karena ternyata tidak ada bola yang menyentuh tangan pemain Lyon.
Pertandingan berjalan semakin sengit saja. Porto tak mau kehilangan muka di markas sendiri. Mereka terus memberi tekanan kepada Lyon.
Pada menit 90+5, Porto mencetak gol melalui Chancel Mbemba. Tapi gol tersebut dianulir setelah wasit memantau VAR dan ternyata ada offside terlebih dulu.
Susunan Pemain
FC Porto: Diogo Costa; Pepe (Ruben Semedo 46'), Chancel Mbemba, Zaidu Sansui, Joao Mario (Maleno 80'), Mateus Uribe, Vintinha, Pepe, Otavio (Francisco Conceicao 88'), Mehdi Tahremi (Fabio Vieira 80'), Evanilson (Antonio Martinez 72').
Lyon: Anthony Lopes; Castello Lukeba, Thiago Mendes, Emerson, Leo Dubois (Malo Gusto 82'), Lucas Paqueta, Tanguy Ndombele, Maxence Caqueret, Moussa Dembele, Karl Toko Ekambi, Romain Faivre (Houssem Aouar 80').
Tahun Teraneh dalam Sejarah Sepakbola, 5 Tim Kuda Hitam Jadi Juara
Tahun 2004 bisa dibilang sebagai tahun teraneh dalam sejarah sepakbola. Betapa tidak, di tahun tersebut sejumlah tim kuda hitam mampu keluar sebagai juara.
