Sumber :
- REUTERS/Giorgio Perottino
VIVAbola
- Mario Balotelli meraih debut manis bersama AC Milan akhir pekan lalu. Striker yang baru dibeli dari Manchester City itu pada akhir Januari lalu memborong dua gol kemenangan Milan atas Udinese. Laga itu sendiri berakhir dengan skor 2-1.
Gol kedua Balotelli dicetak lewat titik putih. Gol tersebut menjaga rekor sempurna striker internasional Italia itu dalam urusan penalti. Sepanjang kariernya, dia sukses mengeksekusi seluruh tugas penalti yang diberikan kepadanya sebanyak 17 kali.
Baca Juga :
Roma Menang Telak di Derby, AC Milan Tumbang
"Itu seperti sebuah permainan pikiran antara saya dan kiper. Saya tahu bagaimana mengontrol pikiran saya. Ketika kiper bergerak sebelum saya menendang, itu berarti dia telah kalah dalam permainan pikiran," kata Balotelli seperti dilansir Daily Mail.
Tiga Aspek Utama
Sementara itu, Ahli Psikologi dan Olahraga Universitas Middlesex, Dr Rhonda Cohen mengatakan, dalam kajian psikologi, ada tiga aspek utama mengapa seseorang sukses mengeksekusi penalti, seperti yang dilakukan oleh Balotelli.
"Kami menyebutnya sebagai A (action) untuk beraksi atau menunggu, C (consequence) untuk konsekuensi atau hasil. Dan B (belief) adalah keyakinan dan pikiran yang tecipta di antara aksi dan konsekuensi. Apa yang dipikirkan penendang dan kiper sangat penting dan vital," katanya.
"Pikiran, keyakinan dan emosi bisa menjadi gangguan atau bahkan tekanan yang merusak pergerakan. Pemain yang secara psikologis sudah siap, memiliki peluang besar untuk berhasil dalam melakukan eksekusi penalti," lanjutnya.
Oleh karenanya, Cohen menambahkan banyak pelatih yang meminta pemain untuk berlatih menendang penalti di hadapan penonton untuk terbiasa menghadapi tekanan. Meski dia juga menyadari jika tekanan intensif bisa menyulitkan. Bahkan bagi pemain berpengalaman sekalipun untuk konsisten.
"Jika strategi mengontrol pikiran dengan menonton gerakan kiper lawan berhasil untuk Balotelli, itu berarti sudah menjadi teknik psikologis yang nyata dan berguna baginya. Setiap pemain memang memiliki strategi masing-masing," terangnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tiga Aspek Utama