Sumber :
- Mario Tama/Getty Images North America
VIVA.co.id
- Asosiasi tertinggi sepakbola Asia (AFC), menegaskan penolakannya terhadap wacana pengambilalihan jatah tuan rumah Piala Dunia 2022 yang dimiliki Qatar. Lembaga pimpinan Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa itu menilai, terkuaknya skandal penyuapan yang menjerat pejabat tinggi FIFA bukan alasan tepat untuk mencabut status tuan rumah dari Qatar.
Posisi Qatar saat ini benar-benar dalam keadaan tersudut. Beberapa pihak gencar menyuarakan pencabutan hak tuan rumah Piala Dunia 2022 yang dimiliki negara yang berada di kawasan Asia Barat tersebut dan kemudian dialihkan kepada Inggris.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
25 April, Delegasi Indonesia Diundang ke FIFA
Posisi Qatar saat ini benar-benar dalam keadaan tersudut. Beberapa pihak gencar menyuarakan pencabutan hak tuan rumah Piala Dunia 2022 yang dimiliki negara yang berada di kawasan Asia Barat tersebut dan kemudian dialihkan kepada Inggris.
Mereka menilai, proses pemilihan Qatar menjadi tuan rumah patut dicurigai, karena selain tidak memiliki kultur sepakbola yang kuat, iklim cuaca di sana juga dinilai tidak cocok untuk menggelar pertandingan sepakbola.
"Sepakbola adalah permainan dunia yang harus mengatur dirinya sendiri tanpa mengenal batas geografis.Negara teluk adalah wilayah sepakbola sejati, dengan diisi para pecinta sepakbola yang paling bersemangat di dunia. Tidak terkecuali dengan Qatar," demikian pernyataan AFC seperti dilansir laman resmi.
"Piala Dunia Qatar 2022 akan menjadi yang pertama kalinya di Asia Barat. Dan mereka memiliki kesempatan untuk menunjukkan semangat yang dimiliki kepada dunia, sementara ini merupakan kedua kalinya Piala Dunia digelar di Asia."
"AFC dan komunitas sepakbola Asia berdiri bersama Qatar, dan kami semua berharap mereka tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia." (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mereka menilai, proses pemilihan Qatar menjadi tuan rumah patut dicurigai, karena selain tidak memiliki kultur sepakbola yang kuat, iklim cuaca di sana juga dinilai tidak cocok untuk menggelar pertandingan sepakbola.
