Sumber :
- Zimbio.com
VIVA.co.id
- Isu rasisme yang menjadi musuh utama dalam sepakbola, kembali terjadi. Kali ini, giliran gelandang muda Ajax Amsterdam, Richedly Bazoer, yang jadi korbannya.
Perlakuan rasis diterima pemain 19 tahun ini, saat membawa Ajax meraih kemenangan atas ADO Den Haag 1-0, di pekan ke-18 Liga Belanda (Eredivise), Minggu 17 Januari 2016.
Baca Juga :
Johan Cruyff Meninggal Dunia
Tindakan rasisme yang dilakukan suporter ADO kepada Bazoer, juga membuat pelatih Ajax, Frank de Boer, naik pitam. De Boer mengatakan tindakan suporter ADO melewati batas, padahal ADO juga punya banyak pemain berkulit hitam.
"Saya tidak percaya (perlakuan rasis suporter ADO Den Haag). Karena mereka juga memiliki banyak pemain berkulit hitam," tegas De Boer dilansir
Fox Sports
.
"Saya mengatakan kepada Hennie Spijkerman (asisten pelatih Ajax), 'apakah mereka tahu yang mereka lakukan (dengan menyebut) suara hutan?' Ini bukan hanya ada di lapangan, sikap kelewat batas ini terjadi di Belanda," tuturnya.
Perilaku rasis suporter ADO Den Haag bukan hanya sekali ini terjadi. Sebelumnya, perlakuan rasis juga pernah dilakukan kepada para pemain Newcastle United pada 2012 lalu.
Saat itu, Newcastle bermain dalam laga uji coba dengan ADO di Stadion Kyocera, 5 Agustus 2012. Di luar dugaan, suporter ADO justru menyambut para pemain Newcastle dengan teriakan berbau rasis. (one)
Halaman Selanjutnya
"Saya tidak percaya (perlakuan rasis suporter ADO Den Haag). Karena mereka juga memiliki banyak pemain berkulit hitam," tegas De Boer dilansir