Tevez, Pemain Bergaji Termahal dengan Pemikiran 'Labil'

Carlos Tevez gabung Shanghai Shenhua
Sumber :

VIVA.co.id – Pesepakbola asal Argentina, Carlos Tevez, kini menyandang status sebagai pemain dengan bayaran termahal di dunia. Dia menjadi salah satu pemain yang menikmati "money power" dari China.

6 Bintang Top yang Ternyata Jebolan Piala Dunia U-17

Mulai Januari 2017, pemain yang akrab di sapa Carlitos ini akan memperkuat klub Shanghai Shenhua. Dia akan menerima bayaran sebesar Rp10 miliar per pekan.

Namun, bila melihat kondisi yang dirasakan Tevez saat ini, berbanding 180 derajat dengan apa yang pernah dia katakan enam tahun lalu, tepatnya saat berseragam Manchester City. Dahulu dia menjadi salah satu pemain anti terhadap "money power" dalam sepakbola.

Komjen Fadil Imran Jadi Kapten Main Bola Bareng Kaesang Pangarep dan Legenda Sepakbola Dunia

Tahun 2010, saat masih menjadi pemain dengan bayaran £145 ribu per pekan atau Rp2,3 miliar, Tevez mengatakan "Saya tak ingin bermain sepakbola lagi, saya lelah dengan orang-orang yang ada di dunia sepakbola," dikutip The Sun.

"Saya bicara serius. Sepakbola saat ini hanya soal uang dan uang, saya tidak suka itu. Banyak agen menangani pemain-pemain hebat, tapi mereka tak tertarik untuk memenangkan gelar, mereka hanya memikirkan uang," kata Tevez.

Gianni Infantino Lanjut Pimpin FIFA

Setahun berselang, Carlitos lagi-lagi berbicara soal keluh kesahnya terhadap sepakbola. Dia mengaku menyesal bergabung dengan Manchester City.

"Saya menyesal bergabung dengan Manchester City dan saya berharap untuk bisa meninggalkan klub ini. Hidup tanpa anak-anak di Manchester adalah tantangan terbesar dalam hidup saya," ucap Tevez.

"Apa pun akan saya lakukan untuk anak saya, Katie dan Florencia. Saya ingin lebih dekat dengan mereka dan ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga," kata Tevez.

Pernyataan di atas berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan setelah merasakan gelar Premier League bersama The Citizens. Dia seolah merasa ManCity adalah klub yang tepat karena memilik persamaan visi dan misi.

"Saya di klub ini sejak awal dan memulai proyek dan visi yang sama dengan Sheikh Mansour. Dia bersikap sangat baik kepada saya, dan saya ingin membayar kepercayaannya. Saya ingin menjadi bagian dari klub ini untuk waktu yang lama," ujar Tevez.

Setelah berkiprah di Premier League, Tevez hijrah ke Italia dan bergabung dengan Juventus. Sebelum dilepas manajemen, dia sempat mengatakan ingin kembali ke klub asalnya, Boca Juniors, sebelum memutuskan pensiun, tapi kenyataannya Boca bukanlah klub terakhir yang diperkuat Tevez.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya