Mourinho Dianggap Bukan Pelatih Terbaik dari Portugal

Pelatih AS Monaco, Leonardo Jardim
Sumber :
  • Reuters / Lee Smith

VIVA.co.id – Sederet pemain top Portugal sudah dikenal luas di dunia. Seperti Eusebio, Luis Figo, Ricardo Quarezma, Nani, dan yang paling popular yaitu Cristiano Ronaldo. Sementara, tidak cukup banyak pelatih, memiliki ketenaran seperti Jose Mourinho.

Jose Mourinho Saksikan Kemenangan AS Roma dari Bus

Kesuksesan di Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid, telah membuat Mourinho dikenal sebagai pelatih kelas dunia. Belakangan Fernando Santos mulai naik, setelah sukses membawa Timnas Portugal jadi Juara Piala Eropa 2016.

Lantas siapa yang terbaik? Dilansir dari Goal, Rabu 15 Maret 2017, bukan Mourinho atau Santos. Bos Monaco, Leonardo Jardim yang dianggap sebagai pelatih asal Portugal terbaik di dunia.

Kejutan, Mourinho Bujuk Cristiano Ronaldo Gabung ke AS Roma

Monaco menjadi tim yang paling menarik ditonton di Eropa musim ini. Batas 100 gol semusim sudah jauh dilewati pasukan Jardim, yang memainkan gaya menyerang. Permainan brilian Jardim kembali jadi sorotan, jelang leg kedua perempat final Liga Champions.

Skuat Jardim kalah 3-5 pada leg pertama dari Manchester City di Etihad Stadium. Di kandang mereka tengah pekan ini, Monaco diharap bisa bangkit dan berbalik menang, dengan permainan menyerang yang sangat atraktif.

Ribut-ribut Jose Mourinho dengan Pemain Sassuolo

Baru pertengahan Maret, dan Monaco sudah mencetak 123 gol di semua kompetisi. Total 84 gol di Ligue 1, membuat Monaco jadi tim yang mencetak gol terbanyak di Eropa. "Menyerang adalah pesan yang saya turunkan pada para pemain," kata Jardim.

"Apakah kami bermain melawan Chambly, PSG, atau Tottenham Hotspur, selalu sama. Kami memiliki karakter menyerang dalam DNA. Tim tidak berubah berdasarkan lawan. Mungkin hasil tidak selalu sama, tapi hidup seperti itu," ujarnya.

Bos ManCity Pep Guardiola, tidak bisa menahan diri untuk memuji Jardim. Bicara jelang leg kedua, Guardiola mengaku sangat menyenangkan melihat Monaco bermain. "Saya sangat terkesan dengan bagaimana bagusnya mereka," ucap Guardiola.

"Full back bermain seperti winger, winger bermain seperti gelandang serang, dua striker adalah pejuang di dalam kotak penalti. Dua pemain jangkar kuat secara fisik, mereka masuk ke kotak, mereka tim yang komplit," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya