- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA - Skema bola mati Persija Jakarta belakangan terlihat semakin tajam. Sudah dalam dua pertandingan beruntun, Persija mampu mencetak gol lewat bola mati.
Tercatat, dalam dua laga terakhir, Persija mampu mencetak gol lewat bola mati sebanyak tiga kali. Artinya, enam gol yang diciptakan Persija dalam dua laga terakhir di semua ajang, setengahnya berasal dari skema bola mati.
Satu gol dari bola mati tercipta saat Persija menggulung Johor Darul Ta'zim. Itu terjadi ketika umpan Rezaldi Hehanusa dari tendangan bebas, ditanduk dengan begitu keras oleh Marko Simic.
Dua gol bola mati lainnya tercipta di laga kontra Borneo FC. Sepakan keras Jaimerson Xavier mampu mengoyak jala gawang Muhammad Ridho. Kemudian, umpan sepak pojok Riko Simanjuntak disambut diving header mematikan Rohit Chand.
"Kami sudah sering latihan skema bola mati. Jaimerson selalu melatih kemampuan sepakan bebasnya dari sudut-sudut tertentu. Pun dengan pemain lain seperti Ismed Sofyan, Marko Simic, dan lainnya," kata pelatih Persija, Stefano Cugurra Rodrigues.
Ya, Persija kini punya banyak pilihan eksekutor bola mati. Jadi, tak melulu Ismed yang maju sebagai eksekutor.
Tiga pemain yang paling sering maju sebagai eksekutor, selain Ismed, adalah Rezaldi Hehanusa, Simic, dan Jaimerson.Ketika berlatih, atau bertanding, mereka selalu berdiskusi mengenai siapa yang akan menjadi eksekutor bola mati.
"Di atas lapangan, kami selalu komunikasi. Tentang siapa yang mau ambil dan paling siap dalam mengeksekusi tendangan bebas. Dengan pengertian dan kepercayaan, kami bisa mencetak gol lewat skema tersebut," jelas Jaimerson.