VIVA – Nama wasit Annas Apriliandi sedang jadi sorotan. Ini tak lepas dari performanya dalam laga Persela Lamongan versus Persija Jakarta di Stadion Surajaya, Minggu 20 Mei 2018, yang memang begitu buruk.
Dalam duel tersebut, wasit Annas mengambil keputusan yang begitu kontroversial. Gol yang dicetak Diego Assis dengan tangannya, disahkan oleh Annas.
Padahal, saat bersamaan, hakim garis sempat mengangkat bendera, tanda terjadi pelanggaran. Protes keras pun dilancarkan para pemain Persija.
Usai laga, arsitek Macan Kemayoran, Stefano Cugurra Rodrigues, dan kapten Ismed Sofyan menyampaikan kekesalannya.
Akibat kesalahannya itu, Annas pun dirundung di media sosial. Banyak dari mereka yang menghujat Annas.
Situasi ini pun dikomentari PSSI. Meski Komite Wasit sudah menggaransi akan ada sanksi jika memang kesalahan dilakukan Annas, mereka juga meminta masyarakat bersikap bijak.
"Kita ini harus biasa bersikap disiplin. Tanpa dikomentari, memang sudah jadi tugas kami (evaluasi kinerja wasit). Kami selalu melakukannya setiap pekan," ujar Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria.
"Tapi, kami tak mau membiarkan publik menghakimi profesi ini, harus diproteksi. Mereka akan dapat hukuman yang pantas kalau terbukti bersalah. Tapi, bukan berarti publik bisa menghakimi," lanjutnya.
Masyarakat, diminta Tisha, untuk bersikap objektif dalam menyikapi satu kasus terkait kepemimpinan wasit. Sebab, performa wasit juga ditentukan oleh berbagai variabel yang ada di atas lapangan.
"Wasit dalam kondisi ini yang disoroti adalah persoalan teknis. Beda kalau dia melakukan match fixing, suap, dan lainnya. Wasit lakukan kesalahan dalam tugas, kami bisa memberinya tugas yang minim, dari 2 pekan sekali jadi 5 pekan sekali. Namun, jangan jadi bahan penghakiman masyarakat," terang Tisha. (one)
Liga 1 kembali bergulir pada pekan ini. Beberapa pertandingan bakal berjalan seru, sekaligus ujian untuk Persib dan Persija. Lihat prediksinya pada JELANG LAGA di bawah ini.
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.
