Sriwijaya FC Bakal Lepas Separuh Tim Jelang Putaran 2

Pemain Sriwijaya FC, Esteban Vizcarra dan Hamka Hamzah
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA – Perombakan tim Sriwijaya FC tidak hanya sekadar isu. Evaluasi yang dilakukan manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) dipastikan melepas setidaknya 14 amunisi, terdiri dari pemain dan pelatih.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Direktur Utama PT SOM, Muddai Madang, mengatakan manajemen segera mengumumkan hasil evaluasi pemain dan pelatih dalam satu atau dua hari ke depan. Pengumuman dilakukan sebelum laga tandang Liga 1 melawan Mitra Kukar, 17 Juli 2018.

"Kami sudah mengantongi 14 nama pemain dan pelatih yang tidak lagi dipertahankan untuk membela Sriwijaya FC. Kami akan umumkan ini dalam satu atau dua hari kedepan," kata Muddai, Kamis 12 Juli 2018.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Muddai menambahkan, Sriwijaya akan memanfaatkan bursa transfer pemain menjelang putaran kedua dengan semaksimal mungkin untuk memperkuat tim. Manajemen akan mencari pemain yang lebih sesuai untuk Laskar Wong Kito.

Baginya, pelepasan atau perekrutan pemain sangat lumrah dilakukan klub profesional. Jika klub menginginkan seorang pemain, tentunya akan bernegosiasi dengan klub yang memilikinya, terkait berapa nilai dan lamanya kontrak yang harus dibayarkan.

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

Begitu pula dengan klub, jika ingin melepas pemain maka akan menawarkan ke klub lain. Tentunya dalam proses itu, klub akan menyelesaikan semua kewajiban terhadap pemain yang dilepas tersebut.

"Sederhananya begini, pemain yang saat ini bersama Sriwijaya FC, kami datangkan dengan cara membeli dengan klub lain. Artinya jika kami ingin melepas dalam kaitan untuk mendapatkan pemain baru maka kami harus menjual pemain itu. Ini biasa terjadi," jelas Muddai.

Untuk itu, dia meminta agar para pencinta Laskar Wong Kito tidak perlu gaduh karena pemanfaatan bursa transfer pemain ini pada prinsipnya untuk kebaikan klub yang menjadi kebanggaan rakyat Sumatera Selatan.

Kelompok suporter juga diharapkan manajemen klub untuk tidak terlalu turut campur karena Laskar Wong Kito dikelola sebuah perusahaan yang kepemilikannya berdasarkan kepemilikan saham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya