- Uga Andriansyah (Medan)/ VIVA
VIVA – Kerja sama antara PSMS Medan dan Djadjang Nurdjaman resmi berakhir pada Jumat 13 Juli 2018. Usai didepak manajemen Ayam Kinantan, Djanur, sapaan pelatih berusia 53 tahun ini, mengucapkan salam perpisahan terhadap seluruh suporter PSMS.
"Saya ucapkan untuk suporter terima kasih. Sampai saat terakhir mereka luar biasa selalu dukung saya seisi stadion. Padahal kalau di tempat lain saya sudah diapain. Tapi mereka sudah sangat baik ke saya. Terima kasih ke seluruh pendukung dan masyarakat Medan masih bisa menghargai kerja saya," ujar Djanur, Jumat 13 Juli 2018.
Juru taktik asal Majalengka ini juga menuturkan dirinya tak pernah menyesal menerima pinangan PSMS pada saat masih di Liga 2. Torehan manis membawa Ayam Kinantan kembali ke kasta tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia sebagai kenangan mengesankan Djanur bersama PSMS.
"Saya selalu bersyukur berbuat sesuatu mengangkat PSMS ke Liga 1. Itu satu perjalanan hidup yang mengesankan. Saya tidak pernah menyesal," kata pelatih yang pernah menukangi Persib Bandung ini.
Sementara itu, Djanur masih yakin PSMS akan bertahan di Liga 1. Sebab, perjalanan untuk keluar dari zona degradasi masih terbuka lebar karena kompetisi masih panjang.
"Tolonglah bergerak cepat untuk membenahi tim ini. Selamatkan, jangan sampai terdegradasi karena saya sudah promosikan ke Liga 1. Itu harus dipertahankan. Saya yakin masih bisa asal bergerak cepat, dan kerja yang nyata," kata Djanur. (ase)