Video Jadi Penyebab ABG Tewas Dikeroyok Oknum Suporter di Yogya

Ilustrasi bentrok suporter.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yandi Deslatama (7-10-2017)

VIVA – Nasib tragis dialami oleh Muhammad Iqbal, remaja warga Balong, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Iqbal harus meregang nyawa saat menyaksikan derby antara PSIM Yogyakarta kontra PSS Sleman di Stadion Sultan Agung, Kamis 26 Juli 2018.

Kata Pelatih PSS Soal Drama 3 Penalti dan Kartu Merah Saat Lawan Persik

Iqbal sebenarnya sudah dilarang oleh pamannya, Suratno, untuk menonton pertandingan PSIM versus PSS. Menurut Suratno, lebih baik Iqbal menonton pertandingan melalui siaran televisi. Terlebih, Iqbal harus bolos dari sekolah demi bisa menonton pertandingan itu.

"Sekitar pukul 14.00 WIB, Iqbal pamitan kepada saya mau menonton pertandingan sepakbola di Sultan Agung. Saya bilang, 'Kan disiarkan di televisi, jadi bisa nonton dari televisi saja'," kata Suratno.

Hasil Pertandingan Persik Kediri Vs PSS Sleman, 8 Gol dan 1 Kartu Merah

Namun, saran Suratno tak didengar oleh Iqbal. Dia berdalih sudah ditunggu tiga temannya.

"Saya cuma tahu satu temannya Iqbal yang bernama Angga, dua lainnya tak tahu," ujar Suratno.

Persib Bandung Bertekad Sapu Bersih 2 Laga Sisa

Di sisi lain, Angga yang jadi saksi mata bercerita kepada rekannya, Oktava, terkait insiden pengeroyokan terhadap Iqbal. Menurut pengakuan Angga, yang dituturkan Oktava, Iqbal dikeroyok setelah ditanyakan identitasnya oleh oknum suporter beratribut PSIM.

Karena tak membawa identitas, ponsel Iqbal akhirnya dirampas. Mereka kemudian membuka dan menelitinya.

Hasilnya, mereka menemukan banyak video pertandingan PSIM versus PSS. Tapi, lebih banyak pertandingan PSS. Gerombolan oknum suporter itu berkesimpulan Iqbal adalah suporter PSS.

Langsung saja, Iqbal jadi sasaran amuk massa. "Insiden terjadi tak jauh dari pintu nomor 7 atau sisi timur Stadion Sultan Agung. Angga tak tahu kondisi Iqbal seperti apa karena lari menyelamatkan diri," terang Oktava.

Diungkapkan Oktava, sebenarnya Angga sempat memberitahu keluarganya di kampung terkait insiden yang dialami Iqbal. Namun, dia tak menyadari di mana Iqbal diamuk massa. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya