- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/kye/18
VIVA – Kedatangan Djadjang Nurdjaman belum membawa angin segar untuk Persebaya Surabaya. Sebaliknya, mantan pelatih Persib Bandung dan PSMS Medan itu mencatatkan rapor buruk: dua kali Persebaya tumbang di kandang sendiri, Stadion Gelora Bung Tomo.
Dari lima laga bersama Persebaya, pelatih yang akrab dipanggil Djanur itu hanya menorehkan lima poin hasil dari sekali menang, satu kali imbang dan tiga menelan kekalahan. Celakanya, dua kali kekalahan terjadi di depan publik sendiri.
Sebelum dipermalukan Borneo FC 0-1, Sabtu malam, 13 Oktober 2018, Djanur sudah merasakan debut pahit bersama Persebaya saat digilas PS Tira 0-2. Satu-satunya kemenangan dihasilkan ketika menang atas Mitra Kukar 4-1.
Akibatnya, posisi Persebaya makin melorot di papan bawah Liga 1. Tim berjuluk Bajol Ijo itu kini menghuni peringkat posisi 14 dengan 29 poin. Tim berjuluk Bajul Ijo ini hanya terpaut dua angka dari tim penghuni zona degradasi.
Djanur sangat menyesal karena sudah dua kali menelan kekalahan di kandang. Padahal, suksesor Alfredo Angel Vera ini awalnya optimis bisa menyapu bersih poin tuan rumah, termasuk ketika menghadapi Borneo FC.
"Untuk kedua kalinya saya mendampingi laga kandang Persebaya dan saya mendapati kekalahan kedua. Saya sangat menyesalinya, sebab saya pikir kami bisa menang, ternyata sebaliknya," kata Djanur usai pertandingan.
Terkait kekalahan dari Borneo FC, Djanur menyebut ada beberapa faktor. Selain absennya David da Silva dan Irfan Jaya, keluarnya Robertino Pugliara akibat cedera juga membuat skenario permainan buyar.
"Pertandingan malam ini sangat terasa tidak ada David da Silva dan Irfan Jaya. Keluarnya Robertino karena cedera juga berdampak pada serangan kami" keluhnya.
Lima Laga Persebaya Bersama Djanur
11/09/18 Persebaya 0 - 2 PS Tira
16/09/18 Sriwijaya FC 3 - 3 Persebaya
22/09/18 Persebaya 4 - 1 Mitra Kukar
06/10/18 Arema 1 - 0 Persebaya
13/10/18 Persebaya 0 - 1 Borneo FC