- ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
VIVA – Persela Lamongan bukan tim kaya raya yang gemar mengeluarkan banyak uang di bursa transfer. Namun, konsistensi mereka di kasta tertinggi sepakbola Indonesia sudah diakui. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tidak pernah jeblok dan sesekali memanaskan persaingan papan atas.
Persela kembali kehilangan banyak pemain lantaran sudah meroket namanya. Mulai pemain lokal hingga asig sudah lepas karena minta kenaikan nilai kontrak tinggi. Namun, Laskar Joko Tingkir tidak goyah, trik mencari pemain berkualitas dengan biaya hemat kembali dilakukan.
Pekan ini, pelatih Persela Aji Santoso mulai berburu pemain. Caranya dengan membuka seleksi terbuka bagi semua pemain sepakbola di tanah air yang ingin mengadu nasib di Persela.
"Ada pemain yang sifatnya undangan, yang memang saya minta datang. Tapi ada juga yang tidak, seleksi bersifat terbuka. Mulai dari Liga 1 sampai Liga 3 kita perbolehkan ikut," ujar Aji Santoso.
Reputasi Persela sebagai tim yang melahirkan pemain bintang baru, seperti Saddil Ramdani dan Fandi Eko Utomo, membuat para pemain muda berdatangan. Layaknya audisi, mereka bakal berebut menarik hati Aji Santoso untuk merekrutnya.
"Yang pasti sudah banyak yang ingin ikut. Agar terpantau dengan baik kemampuan pemain dan tidak merepotkan pelatih, seleksi kita buat per gelombang. Mungkin nanti sampai tiga gelombang, " ucap mantan pelatih Timnas U-23 ini.
Selain memantau teknik, Aji Santoso juga memprioritaskan fisik. Sebab, sebagai pemain muda harus memiliki fisik bagus lebih dulu. "Penilaiannya macam-macam, kita lihat fisik dulu, nanti teknik dan lain-lainnya," ujar pelatih yang mengaku lebih bangga mencetak pemain muda ini.
Sementara soal pemain asing, Persela juga membuka kesempatan untuk bergabung. Namun, istilah yang digunakan adalah berlatih bersama.
"Kalau ada pemain asing silakan saya ikut berlatih bersama, sambil mereka mencari klub siapa tahu kita cocok," ucapnya.
