Era Baru Timnas Bersama Shin Tae-yong, Kiamat Pemain Naturalisasi?

Dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Alberto 'Beto' Goncalves dan Stefano Lilipaly, di Asian Games 2018.
Sumber :
  • INASGOC/Ary Kristianto/sup

VIVA – Dalam satu dekade ini, PSSI gencar melakukan naturalisasi pemain. Tujuannya sudah tentu ingin mendongkrak prestasi Timnas Indonesia secara instan. 

Aston Villa Lolos ke Liga Champions, Pernah Juara Berkat Gol Eks Pelatih Timnas Indonesia

Mulai dari pemain luar negeri yang berkarier di Indonesia, sampai pemain berdarah Indonesia yang berkompetisi di luar negeri tak lepas dari pantauan PSSI.

Saat ini Timnas Indonesia memiliki banyak pemain naturalisasi. Bahkan, jika dikumpulkan pemain-pemain naturalisasi itu bisa menjadi sebuah tim. 

Aktor Darius Sinathrya Bangga Putra Keduanya Masuk Seleksi Timnas U-16

Di posisi penyerang, PSSI telah menaturalisasi Cristian Gonzales, Guy Junior, Herman Dzumafo, Greg Nwokolo, Beto Goncalves, Ilija Spasojevic, hingga Ezra Walian. 

Sementara di posisi gelandang ada Stefano Lilipaly dan Raphael Maitimo. Di posisi bek ada Otavio Dutra. Diego Michiels, Victor Igbonefo. 

Cek Fakta: Guinea Didiskualifikasi, Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade 2024

Nama-nama tersebut memang belum mencakup keseluruhan pemain naturalisasi di Indonesia. Namun, sebagain besar mereka pernah masuk dalam skuat Garuda. 

Nah, dari nama-nama di atas itu juga tak semuanya langgeng di Timnas Indonesia. Sejauh ini yang sering dipanggil masuk skuat adalah Stefano Lilipaly dan Alberto Goncalves. 

Masalahnya adalah, pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong dalam peresmiannya sebagai pelatih Timnas Indonesia,  Sabtu kemarin, mengatakan pemain naturalisasi bukan merupakan prioritasnya. 

Pelatih baru Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Ia juga tak menilai bahwa pemain naturalisasi sebagai sebuah keistimewaan. Bahkan, Tae-yong menegaskan tak akan memilih pemain yang egois. 

"Pemain seperti itu (naturalisasi), sama saja seperti pemain Indonesia. Saya juga tidak akan pilih jika pemain egois bermain sepakbola dan tidak ada hati atau mental untuk Indonesia," kata Tee-yong.

Selain itu, Tae-yong juga berbicara tentang postur tubuh pemain Indonesia yang relatih lebih kecil. Diakuinya hal tersebut memiliki pengaruh, namun masih bisa diatasi. 

Tae-yong mencontohkan kala ia menangani Timnas Korsel di Piala Dunia 2018 di Polandia. Saat itu, Timnas Korsel yang memiliki postur lebih kecil mampu mengalahkan Jerman yang memiliki postur besar dengan skor 2-0. "Pasti ada pengaruh untuk postur tubuh. Tetapi pastinya saya bisa mengatasi itu," ucapnya.

Bagaimana nasib para pemain naturalisasi? Apakah kadatangan Tae-yong bakal menjadi kiamat untuk mereka? Hal itu akan dapat diketahui dalam proyek terdekat pelatih 50 tahun tersebut.

Pada 13 Januari 2020 mendatang, Tae-yong bakal memanggil 60 pemain untuk persiapan menuju laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2020 Zona Asia, Maret 2020 mendatang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya