Arema FC Minta IPW Tidak Provokasi Jelang Piala Menpora 2021

Media officer Arema FC, Sudarmaji (kanan)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya (31-09-17)

VIVA – Arema FC salah satu klub Liga 1 yang tampil di Piala Menpora 2021 meminta Indonesia Police Watch (IPW) jangan kompor alias tidak melakukan provokasi jelang bergulirnya turnamen tersebut. Turnamen itu telah mendapatkan izin dan akan digelar pada 21 Maret 2021 mendatang. 

Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC

Piala Menpora digelar dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang ketat. Selain itu, agar tidak muncul klaster penularan, seluruh laga digelar tanpa penonton. Arema FC meminta IPW tidak memperuncing persoalan dengan kekhawatiran terjadi klaster baru karena klub sudah rindu berkompetisi. 

"Di tengah kondisi sulit dan rumit sepakbola kita, harusnya IPW memberi solusi konstruktif kepada semua pihak, bukan memprovokasi apalagi mengancam pihak yang terkait sepakbola Indonesia," ujar Media Officer Arema FC, Sudarmaji, Rabu, 3 Maret 2021. 

Klasemen Liga 1: Klub Raffi Ahmad Kecebur Zona Degradasi

Sudarmaji mengatakan, semuanya telah berkomitmen untuk menyelenggarakan sepak bola sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Turnamen ini untuk mengukur kesiapan PSSI dan Klub menggelar pertandingan di tengah pandemi. Sebab, ajang ini juga menjadi pertaruhan untuk kembali bergulirnya Liga 1. 

"Tujuannya yakni menjadikan simulasi pola hidup baru di segala aspek termasuk olahraga. Sepakbola menjadi salah satu aktifitas hiburan rakyat bisa tetap bergiat, namun dengan menjalankan prokes. Dari simulasi nantinya akan menjadikan dasar pijakan, bagaimana semua pihak bisa berdampingan menjalankan pola hidup sehat baru dengan tanpa mengorbankan aspek prestasi sepakbola kita," ucap Sudarmaji. 

Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

Sudarmaji menyoroti pernyataan IPW yang dianggapnya kurang bijak melihat fakta setahun kompetisi tidak bergulir. Hal ini dianggap sangat berdampak kepada ribuan pelaku sepakbola nasional, mulai dari pemain, pelatih, official hinggan pelaku ekonomi yang bergantung kepada sepakbola. 

"Sosialisasi agar tidak datang ke stadion juga telah intensif dilakukan. Bahkan diatur dalam ranah regulasi pertandingan dimana diatur sanksi berat bagi klub dan fans yang melanggar," ungkap Sudarmaji. 

Sudarmaji berharap IPW memberikan solusi kontruktif bukan ujaran ancaman dan kekhawatiran. Karena dikhawatirkan berdampak kepada respon masyarakat, juga komitmen PSSI untuk terus mengelola Timnas yang ditarget berprestasi dalam sejumlah event antar negara, meskipun dalam kondisi pandemi. 

"Mari kita bersinergi bersama, menjaga bersama sepakbola kita ditengah pandemi, dengan saling percaya saling menjaga, agarsepakbola tetap hidup dan bergairah berdampingan dengan upaya kita melawan pandemi," harapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya