Edy Rahmayadi Cup Tak Dapat Rekomendasi PSSI, Ini Kata Gubernur Sumut

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • VIVA/B.S. Putra

VIVA Bola – Edy Rahmayadi Cup 2022, terancam gagal dilaksanakan. Karena, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatera Utara, tidak mengeluarkan rekomendasi pelaksanaan laga pramusim tersebut, yang akan berlangsung di Stadion Teladan, Kota Medan, 23 hingga 29 Juli 2022.

Komdis PSSI yang Bingung dan Tak Tentu Arah

Dalam surat yang dikeluarkan oleh Asprov PSSI itu, yang beredar di kalangan wartawan di Kota Medan dengan dengan nomor surat: 030/Asprov-Sumut/FGS/VII/2022 tertanggal 21 Juli 2022. Surat itu, ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum Asprov PSSI Sumut, Prof Fidel Ganis Siregar.

Surat tersebut, membalas surat permintaan dari Panitia Edy Rahmayadi Cup 2022 meminta rekomendasi kegiatan dan perangkat pertandingan dalam turnamen tersebut. 

Nasib Tragis Inter Milan di Tangan Suning Group, Erick Thohir Jadi Sorotan

"Untuk maksud tersebut diatas, dengan kewenangan yang ada maka untuk itu Asprov PSSI Sumatera Utara menyatakan TIDAK MEMBERIKAN REKOMENDASI PELAKSANA KEGIATAN," tulis dalam surat tersebut dikutip VIVA, Jumat 22 Juli 2022.

PSSI dan KNVB Jalin Kerja Sama, Ini yang Bakal Direncanakan

Dalam Edy Rahyamadi Cup tersebut, ada 4 tim sepakbola yang akan ikut dalam turnamen tersebut, yakni PSMS Medan, Karo United, PSDS Deli Serdang, dan PSAD. Dalam surat tersebut, Asprov PSSI menyampaikan alasan kenapa pihaknya tidak memberikan rekomendasi tersebut.

"Setiap kegiatan yang mengatasnamakan PSMS harus seizin Direktur PT Kinantan Medan Indonesia yang mengelola PSMS yang resmi, sebagaimana terdaftar di database PSSI sesuai hasil kongres PSSI di Bandung tanggal 30 Mei 2022, yaitu atas nama Bapak Kodrat Shah," demikian isi surat itu.

Selain tidak merekomendasi jalannya Turnamen Edy Rahmayadi Cup, Asprov PSSI Sumut memastikan tidak akan menugaskan Perangkat Pertandingan di event itu.

"Baik itu Wasit, Asisten Wasit, Inspektur Wasit, maupun Match Commisioner dibawah naungan PSSI pada kegiatan yang mengatasnamakan PSMS tanpa izin pihak yang diakui PSSI," tegas pernyataan surat tersebut.

Respon Edy Rahmayadi

Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi tidak mau merespon soal surat Asprov PSSI itu, yang tidak memberikan rekomendasi terhadap turnamen atasn ama dirinya. 

"Alah, lebih hebat aku dari pada orang itu (PSSI Sumut)," ucap Gubernur Edy saat dikonfirmasi wartawan di rumah dinas Gubernur Sumut, Kota Medan, Jumat sore, 22 Juli 2022.

Ditanyakan apa langkah pihaknya panitia menyikapi surat Asprov PSSI tersebut. Mantan Pangkostrad itu, memilih masuk ke dalam mobilnya untuk menghadiri acara di Garuda Plaza Hotel, Kota Medan.

"Permisi aku ya," tutur mantan Ketua Umum PSSI itu.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi

Photo :
  • VIVA/B.S. Putra

Terpisah, Anggota Exco PSSI Sumut, Julius Raja, menjelaskan Asprov PSSI Sumut tidak memberikan rekomendasi dalam turnamen Edy Rahmayadi Cup tersebut. Ternyata, surat yang beredar secara luas itu, merupakan surat kedua yang dikeluarkan PSSI Sumut.

"Benar, surat itu malah yang kedua kali. Surat pertama ditujukan ke Ketua Asprov PSSI Sumut, Kodrat Shah," sebut Julius kepada wartawan di Medan.

Asprov PSSI Sumut tidak memberikan rekomendasi turnamen Edy Rahyamadi Cup tersebut. Buntut dari kisruh antara Ketua Asprov PSSI Sumut, Kodrat Shah yang masih memiliki saham di PT Kinantan Medan menanungi PSMS Medan 49 persen dan Gubernur Sumut 51 Persen.

Dalam RUPS PT Kinantan Medan Indonesia, beberapa waktu lalu, mengangkat Arifuddin Maulana sebagai Direktur Utama menggantikan Kodrat Shah sebagai Dirut sebelumnya. Namun, Kodrat Shah tidak mengakui RUPS itu.

"Di mana, Ketua Panitianya Arifuddin Maulana (Dirut PT Kinantan Medan Indonesia versi RUPS yang tidak diakui Kodrat Shah) dengan Sekretaris Nanda Ramli. Arifuddin tidak terdaftar di PSSI hasil Kongres PSSI di Bandung, atas dasar itu Asprov PSSI menolak," ucap Julius.

Surat tertanggal 8 Juli 2022 itu kata King-sapaan Julius Raja, sudah dibalas Asprov PSSI Sumut tanggal 13 Juli 2022 yang ditandatangani Kodrat Shah. Yang berisikan tidak memberikan rekomendasi, karena yang mengajukan permohonan bukan CEO PSMS yang terdaftar di PSSI.

Kemudian, panitia mengubah surat permohonan dengan menghapus nama Arifuddin Maulana. Iswanda Nanda Ramli sebagai Ketua Panitia dan Pesta Lumban Gaol sebagai sekretaris pertanggal 15 Juli, ditujukan kepada Wakil Ketua Asprov PSSI Sumut, Fidel Ganis Siregar.

Lalu, Asprov PSSI Sumut membalasnya pada 21 Juli 2022, dengan isi yang sama ditambah dengan poin tidak menugaskan perangkat pertandingan di Edy Rahmayadi Cup 2022.

Karena Iswanda Nanda Ramli yang selama ini juga Ketua Askot PSSI Medan, Asprov PSSI Sumut juga memberikan surat peringatan, karena dianggap tidak menuruti Asprov PSSI Sumut.

"Kemudian diubah orang itu (surat), membuat Ketua Panitianya Nanda. Tapi kita tahu Nanda Ketua Askot PSSI Medan yang juga sudah disurati peringatan. Tapi dia tidak mengindahkan peringatan dia tetap sebagai Ketua Panitia. (Surat panitia) pakai nama Persatuan Sepak Bola Medan dan Sekitarnya, pakai logo PSMS juga. Sementara PSMS yang diakui yang CEO-nya Pak Kodrat," jelasnya.

King menjelaskan jika Turnamen Edy Rahmayadi Cup 2022 tetap berjalan tanpa rekomendasi Asprov PSSI Sumut, maka siapa perangkat pertandingan yang bertugas akan dikenai sanksi.

"Besok, ya enggak apa-apa jalan (terlaksana), itu hak mereka. Kita enggak bisa larang. Tapi perangkat pertandingannya, karena kita tak menugaskan, nanti ada sanksinya. Tunggu Pak Ketua, pasti ada sanksi," jelasnya.

"Kalau jalan pasti jalan (Edy Rahmayadi Cup), enggak ada masalah. Karena jalan atau tidaknya satu pertandingan bukan Asprov yang menentukan itu wewenangnya pihak keamanan. Hanya saja, wasit yang bertugas harus siap disanksi. Nanti akan diputuskan seperti apa sanksinya, akan di rapatkan," kata King.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya