- Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)/ VIVA
MAKASSAR – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono menegaskan akan segera membangun kembali Stadion Mattoanging Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sudah terbongkar.
Hanya saja, Menteri yang kerap disapa pak Bas itu tidak akan membangun jika markas PSM Makassar tersebut belum memiliki lahan yang tak bermasalah.
"Sebenarnya kami siap untuk bangun Stadion Mattoanging, masalahnya lahannya masih bermasalah. Coba selesaikan dulu masalah lahannya baru kami bangun," tegas pak Bas saat berkunjung ke Kota Makassar pada Kamis 27 Juli 2023.
Dia menyebut, bahwa saat ini Kementerian PUPR tengah mengevaluasi dan siap merenovasi 22 stadion klub bola Indonesia. Salah satunya markas PSM Makassar yakni Stadion BJ Habibie di Parepare dan Stadion Mattoanging di Makassar.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
- M Yudha P / VIVA.co.id
Kendati demikian, Basuki pun mengaku sangat menyayangkan jika PSM Makassar yang termasuk klub Liga 1 sementara tidak memiliki stadion yang layak.
"Saat ini kan ada 22 Stadion yang akan dievaluasi dan akan direnovasi. Di Sulsel juga ada stadion di Kota Parepare, namun Makassar juga harus ada," tegasnya.
Dia pun berharap, lahan stadion Mattoanging segera diselesaikan agar pihak Menteri PUPR segera membangun stadion buat PSM Makassar. "Coba selesaikan dulu segera lahannya, baru kami bangun," tegas Basuki.
Sekedar diketahui, Stadion Mattoanging telah dibongkar hingga rata dengan tanah pada tahun 2019 lalu. Pembongkaran itu dilakukan dengan tujuan untuk direnovasi. Namun sayangnya, hingga kini belum jelas kapan akan dibangun kembali.
Stadion Mattoanging dibongkar setelah adanya kesepakatan pihak Pemprov Sulsel dan YOSS. Mereka sepakat soal kepemilikan lahan Stadion Mattoanging.
Namun seiring berjalannya waktu, penggugat lahan mulai bermunculan. Ada dua penggugat yang menyebut jika lahan stadion itu ada miliknya. Keduanya yakni Andi Ilhamsyah Mattalatta dan Teddy Anwar.
Gugatan keduanya masih berproses, padahal Pemprov Sulsel sudah menang di tingkat Pengadilan Tinggi terkait kepemilikan lahan.
Namun pihak penggugat masih melakukan upaya hukum lainnya.
Akibat masalah berlarut-larut sehingga Stadion Mattoanging tak kunjung dibangun.
