- goal.com
VIVAnews - Tugas Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar selesai setelah Kongres Luar Biasa Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia di Solo, 9 Juli 2011, berhasil membentuk kepengurusan baru. Djohar Arifin Husin terpilih menjadi ketua umum dan Farid Rahman wakil ketua umum PSSI.
Agum menegaskan, terpilihnya Djohar diharapkan bisa mengangkat prestasi sepakbola Indonesia ke depan. Sebab, harapan masyarakat Indonesia kepada sepakbola sangat besar.
"Jangan lagi ada stigma mengkotak-kotakan ini kelompoknya si A, kelompoknya si B. Mari berbicara sepakbola Indonesia ke depan," kata Agum dalam dialog di Apa Kabar Indonesia Pagi di TVOne, Senin, 11 Juli 2011.
Setelah terpilihnya Djohar, Agum mengaku bersyukur. Sebab, kongres berjalan dengan baik dan lancar sampai pembacaan keputusan.
"Dengan selesainya kongres ini, sudah jelas sepakbola Indonesia akan lebih meriah. Karena sepakbola Indonesia tetap berlaga di Sea Games," lanjutnya.
Agum pun mengucapkan terima kasihnya kepada kota Solo yang berkenan bersedia menjadi tuan rumah Kongres. "Terimakasih kepada Walikota, Wakil Walikota dan seluruh masyarakat Solo. Solo sekali lagi menorehkan sejarah bagi sepakbola Indonesia. Setelah PSSI berdiri di Solo dan Kongres PSSI pertama di kota Solo, kini KLB dilaksanakan di kota Solo," ujarnya.
Kepada pengurus baru, Agum pun berpesan, "Ini suatu kepercayaan dan kehormatan yang diberikan masarakat Indonesia. Seorang pemimpin adalah yang punya tekad meneruskan apa yang sudah dilakukan dengan baik dari para pendahulunya. Tanpa caci-maki dan gembar-gembor," harapnya.
"Kami ingin ke depannya, suasana rekonsiliasi dapat tercipta," tandas Agum.
Sementara Djohar juga berharap, setelah dirinya terpilih, semua pihak bisa bekerja sama untuk memajukan sepakbola Indonesia. Bagi kelompok-kelompok yang pernah berbeda-beda pandangan akan ia rangkul.
"Kami harus melihat visi sepakbola di masa depan," tegas Djohar. (sj)