Konflik, Persebaya Ingin PSSI Turun Tangan

Chalid Gomorah (batik, kiri) di kediaman La Nyalla Mattalitti
Sumber :
  • VIVAnews

VIVAnews - Upaya rekonsiliasi dua kubu yang sama-sama mengklaim berhak atas Persebaya tidak menemui titik terang alias deadlock.

Gagalnya usaha mediasi yang dilakukan Komisi A DPRD ini dikarenakan tidak datangnya pihak PT Persebaya Indonesia (PI) yang merupakan manajemen Persebaya 1927. Pertemuan hanya dihadiri Direksi PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) yang merupakan manajemen Persebaya Surabaya versi Divisi Utama.

Direktur Utama PT Persebaya Indonesia, Cholid Ghoromah, beralasan undangan yang disampaikan Komisi A DPRD Surabaya datang mendadak. Cholid kemudian melakukan pertemuan lain di rumah ketua Pengprov PSSI Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti, Senin malam, 19 September 2011. Dalam pertemuan tersebut, Cholid tidak ingin penyelesaian konflik ini melalui pengadilan.

"Saya serahkan semuanya ke PSSI. Apapun keputusan yang diambil PSSI, saya legowo akan menuruti keputusan itu. Termasuk soal keabsahan Persebaya mana yang berhak ikut kompetisi nanti," kata Cholid.

Sebelumnya, Nyalla yang juga menjabat sebagai Komisi hukum PSSI dan juga salah satu anggota Comitee Executive (Exco), memberi solusi dengan wacana penggabungan PT MMIB dengan PT Persebaya Indonesia. Namun, Cholid bertahan tidak mau.

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga

Padahal sesuai surat dari Badan Liga Indonesia nomor 0156/A-08/BLI-3.1/X/2010 tentang Status Peserta Divisi utama Liga Indonesia 2010-2011 per tanggal 5 Oktober 2010, BLI menyatakan Persebaya tidak valid mengikuti kompetisi 2010-2011.

Surat itu keluar karena Persebaya secara administratif tidak memberi konfirmasi kepada BLI. Surat tersebut sekaligus menggugurkan status PT Persebaya Indonesia, badan hukum yang didirikan untuk memenuhi aspek legal Persebaya sejak 2009.

Namun, nasib Persebaya terselamatkan setelah Cholid menerbitkan  surat tanggal 13 Oktober 2010. Isinya menugaskan Exco PSSI berdasarkan kewenangan sesuai pasal 37 huruf K Statuta PSSI, untuk mengambil langkah menyelesaikan konflik internal sesuai AD/ART klub Persebaya melalui Musyawarah Anggota Luar Biasa (Musanglub).

Berdasarkan surat itu akhirnya terpilih Wisnu Wardhana sebagai ketua Persebaya yang harus ikut kompetisi Divisi Utama setelah klub berjuluk Bajul Ijo itu terdegradasi dari Liga Super Indonesia.

"Dari sini bisa dilihat fakta hukumnya, Persebaya punya Wisnu Wardhana yang legal. Bayangkan jika Persebaya tidak ada setelah Persebaya 1927 memilih ikut kompetisi LPI," kata Nyalla.

Meski dibeberkan fakta tersebut, Cholid tetap bertahan pada pendapatnya bahwa status legal siapa yang berhak akan diputuskan oleh PSSI. "Saya sendiri juga tidak tahu ada surat yang sebutkan per 5 Oktober 2010 Persebaya tidak valid," dalihnya.

Meski terkesan tidak mau mengakui Wisnu Wardhana sebagai ketua, 30 klub anggota Persebaya yang sepakat memilih Cholid sebagai Ketua menganggap Musanglub 10 Oktober 2011 digelar untuk menggantikan Wisnu.

"Saya hanya pegang amanah yang diberikan oleh 30 klub. Soal lainnya no comment," tegas Cholid.

Laporan: Adi Yoga | Surabaya

Praz Teguh.

Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra

Bagi Praz Teguh, ketika melihat seorang wanita ia tidak suka memandangi bagian dada ataupun pinggang yang menunjukkan seberapa seksi tubuh wanita itu. Tapi dari mata kaki

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024