VIVAnews - Sriwijaya FC akhirnya bisa bernafas lega. Pasalnya, Badan Liga Indonesia (BLI) memuluskan keinginan mereka mencari dua kiper baru pengganti dua kiper yang cedera.
Menurut Direktur Bidang Kompetisi BLI, Joko Driyono, langkah yang ditempuh Sriwijaya FC tidak akan melanggar aturan. Sebab, sesuai dengan manual liga, pembelian pemain di luar transfer window diperbolehkan sejauh untuk mengganti pemain yang mengalami cedera permanen.
"Jadi bukan karena mereka kehilangan kipernya. Namun sesuai aturan, klub boleh menganti pemain yang mengalami cedera permanen," kata Joko ketika dihubungi VIVAnews, Rabu 11 Maret 2009.
Sriwijaya FC memang tengah dilanda krisis penjaga gawang. Pasalnya, duet kiper Laskar Wong Kito: Ferry Rotinsulu dan Aprianto sedang berkutat dengan cedera parah.
Bahkan, kiper utama dan ketiga SFC itu harus berhadapan dengan meja operasi. Sedangkan kiper kedua Dede Sulaiman juga mengalami cedera engkel parah.
Menurut Joko, Sriwijaya telah mengajukan permohonan untuk melakukan pembelian pemain di luar transfer window. "Kami persilahkan mereka untuk mencari kiper pengganti. Tidak ada masalah untuk itu," tandas Joko.
Saat ini, Sriwijaya FC sedang mendekati dua penjaga gawang untuk menggantikan Ferry dan Aprianto. Mereka adalah kiper Pelita Jaya, Fauzi Toldo, dan mantan kiper Deltras, Ahmad Nurosadi. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian mengenai kedua kiper itu.
Cak Imin Sebut Pembangunan selama Sepuluh Tahun Terakhir Terlampau Sentralisasi
Cak Imin mendorong kader-kader PKB untuk maju dalam Pilkada Serentak di daerah masing-masing. Dia menilai pembangunan selama sepuluh tahun terakhir terlalu sentralistis.
