Sumber :
- VIVA.co.id/D.A.Pitaloka
VIVA.co.id
- Arema Cronus akhirnya batal bertanding melawan Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 25 April 2015. Pembatalan laga lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) atau QNB League itu pun membuat kecewa suporter Aremania.
Sebagai bentuk protes, Aremania pun melakukan aksi dengan bermain bola di jalan. Mereka memblokir jalan di depan Stasiun Kota Malang untuk menggelar pertandingan mini.
Baca Juga :
Persija Ajukan Banding atas Putusan DRC FIFA
Baca Juga :
Harapan Besar Arema Usai Digelarnya KLB PSSI
Baca Juga :
Bos Arema Cronus Komentari Aksi Demo Bonek
Aksi spontanitas itu sendiri menurut pentolan Aremania, Yuli Sumpil, lahir dari rasa sakit hati. Ini jadi protes Aremania terkait penyataan Menpora Imam Nahrawi dan BOPI.
"BOPI dan Menpora ngomong kalau Arema ingin main, main ke jalan. Sekarang apa salah kalau kita main di jalan. Sampai kapan? Saya tidak tahu, bisa saja sampai Arema ikut dalam ISL,” kata Yuli Sumpil.
Bukan hanya suporter, jajaran pelatih Arema juga terlihat bermain di pertandingan tersebut. Suharno, pelatih kepala Arema, awalnya bermain sebelum akhirnya berganti posisi menjadi wasit pertandingan mini itu.
"Ya, ini hiburan saja. Suporternya kecewa kalau pelatih bersembunyi kan tidak elok. Yang jelas tidak mengganggu," kata Suharno.
Dikawal Ketat Aparat Keamanan
Aksi ini jelas mendapat perhatian dari pihak keamanan. Aparat kepolisian Polres Malang Kota melakukan pengamanan dengan menugaskan sekitar 300 personel untuk mengantisipasi gangguan yang mungkin muncul akibat aksi tersebut.
Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Aremania untuk sama-sama menjaga keamanan Malang. "Kemarin kami menyatakan bersama untuk menjaga Kota Malang, jika ada yang merusuh berarti bukan Aremania, tapi perusuh yang tidak cinta bumi Arema,” katanya.
Singgamata mengakui aksi ini cukup mengganggu keamanan, khususnya bagi pengguna jalan. "Ya mengganggu, minimal arus lalu lintas jadi tersendat. Tapi, yang penting tidak anarkis," ungkapnya.
"Kami sebar anggota berseragam untuk mencegah hal yang tidak diinginkan," lanjut Singgamata menjelaskan. (one)
Halaman Selanjutnya
"BOPI dan Menpora ngomong kalau Arema ingin main, main ke jalan. Sekarang apa salah kalau kita main di jalan. Sampai kapan? Saya tidak tahu, bisa saja sampai Arema ikut dalam ISL,” kata Yuli Sumpil.