Sumber :
- Marco Tampubolon/VIVAbola
VIVA.co.id
- Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengaku hanya bisa pasrah setelah mengetahui rencana manajemen
akibat tak adanya kejelasan kompetisi di dalam negeri.
Menurut Djanur, keputusan manajemen Persib bisa dimaklumi mengingat kondisi yang terjadi sekarang membuat seluruh klub sepak bola di Indonesia terpaksa harus melakukan rasionalisasi, termasuk Persib. Sebab sulit bagi klub untuk mencari pemasukan tanpa adanya kompetisi resmi.
"Yang pasti kita dari jajaran pelatih dan juga pemain saat ini hanya bisa mengikuti dan menghormati keputusan yang diambil manajemen," papar Djanur.
Akibat tak adanya kegiatan kompetisi dan jika tim benar-benar dibubarkan, Djanur memberikan keleluasan kepada pemain untuk melakukan kegiatan di luar tim. "Sekarang terserah pemain mau seperti apa. Yang jelas kita semua berharap sepak bola Indonesia kembali normal," ujarnya.
Sementara itu, gelandang muda potensial Persib, Dedi Kusnandar menyatakan akan mempertimbangkan tawaran bermain di kompetisi antarkampung alias tarkam. Dedi mengungkapkan, jika manajemen akhirnya mengambil langkah pemutusan kontrak maka mau tidak mau dia harus mencari usaha untuk membuat sumber pendapatannya tetap mengalir.
"Sebenarnya sudah ada yang
nawarin
. Tapi belum saya putuskan karena masih nunggu juga seperti apa keputusan manajemen. Namun dalam kondisi sekarang saya juga tak memungkiri butuh (penghasilan), jadi mungkin saya akan terima tawaran itu (main tarkam)," kata Dedi.
Baca Juga :
Persib Bandung Buta Kekuatan Perseru Serui
Sebab jika jalinan kontrak pemain dipaksakan terus berlanjut, hal itu akan membuat klub dalam posisi dirugikan. Terlebih potensi pendapatan dari sektor
sponsorship
dipastikan hilang setelah tak adanya agenda kompetisi domestik.
"Sebenarnya belum ada pembicaraan lebih lanjut di antara pengurus seperti apa kelanjutan tim ini, apakah dipertahankan atau dibubarkan. Kalau tim yang ada sekarang dipertahankan, sepertinya sulit karena kompetisinya sendiri tidak jalan," ucapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebab jika jalinan kontrak pemain dipaksakan terus berlanjut, hal itu akan membuat klub dalam posisi dirugikan. Terlebih potensi pendapatan dari sektor