Sumber :
- ANTARA/Hafidz Mubarak A.
VIVA.co.id
- Ketua Komisi Disiplin PSSI, Ahmad Yulianto menyebut klub-klub peserta Piala Kemerdekaan yang digagas oleh Tim Transisi bentukan Kemenpora bukan anggotanya. Dia beralasan, sebagian besar klub tersebut adalah hasil kloning.
Nama 24 klub yang ikut serta dalam Piala Kemerdekaan memang tak asing lagi bagi pencinta sepakbola tanah air. Sebagian dari mereka, pada 2014 lalu merupakan kontestan Divisi Utama di bawah naungan PSSI.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Nama 24 klub yang ikut serta dalam Piala Kemerdekaan memang tak asing lagi bagi pencinta sepakbola tanah air. Sebagian dari mereka, pada 2014 lalu merupakan kontestan Divisi Utama di bawah naungan PSSI.
Dalam penyelidikan tahap awal ini, menurut Ahmad telah ditemukan fakta jika rata-rata dari klub tersebut merupakan hasil kloningan saja. Namun dia berjanji akan terus mendalami masalah ini guna mencari kejelasan lebih lanjut.
Pasalnya, dalam kepengurusan tim yang ikut dalam turnamen Piala Kemerdekaan lalu, masih ada beberapa nama yang ternyata juga berada dalam susunan kepengurusan PSSI periode 2015-2019.
"Sudah kami pelajari, ternyata itu klub kan kloningan semua. Misalnya pengurus PSS Sleman, pak Supadrjiono ternyata dia bikin klub baru lagi," tutur Ahmad saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 18 September 2015.
Langkah Ahmad ini merupakan tindak lanjut dari sikap yang diambil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti. Dia mengatakan untuk urusan penyelidikan klub yang membelot dan memilih bergabung bersama pihak Kemenpora akan diambil alih oleh Komdis.
Ketika itu bahkan dengan nada tegas, pria asal Makassar tersebut menuding langkah Tim Transisi dengan menggelar turnamen Piala Kemerdekaan adalah untuk memecah belah organisasi yang dipimpinnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dalam penyelidikan tahap awal ini, menurut Ahmad telah ditemukan fakta jika rata-rata dari klub tersebut merupakan hasil kloningan saja. Namun dia berjanji akan terus mendalami masalah ini guna mencari kejelasan lebih lanjut.
