Kecewanya Hariono Tak Bisa Membela Persib di Final

"Tentu saja cukup sedih setelah dapat kabar kepastian saya tidak bisa main di final. Sebelumnya saya sempat senang karena dapat kabar masih bisa main, tapi begitu ada kabar tidak bisa main, cukup sedih dan terpukul," ungkap Hariono.

Bahkan, kata Hariono, sepanjang kariernya baru kali ini kartu merah yang diterimanya berujung kekecewaan cukup dalam. "Dibandingkan sebelumnya, bisa dikatakan ini yang paling membuat saya kecewa," ungkapnya.

Meski begitu, Hariono tak mau terlalu larut dalam kekecewaan. 'Pengorbannya' di leg kedua semifinal tetap patut diapresiasi. Sebab bisa saja jika dia tak menghentikan pergerakan Carlos Raul Sciucatti yang berujung kartu kuning kedua baginya, Mitra Kukar bisa mencetak gol kedua sekaligus mengubur impian ke final.

"Saya menyadari itu pelanggaran. Tapi apa yang saya lakukan juga demi mempertahankan keunggulan tim. Apa yang saya lakukan, tak lebih dari usaha untuk mencegah lawan lebih dekat masuk ke pertahanan kami," ungkapnya.

Terlepas dari semua itu, Hariono berharap pengorbanannya di semifinal tak sia-sia dan rekan setimnya yang tampil di partai final bisa mengakhiri turnamen Piala Presiden 2015 dengan menjadi juara.