Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Wacana pembentukan Jakmania FC oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menuai banyak kritik dan perlawanan dari para penggemar Persija Jakarta. Mereka menolak pembentukan klub baru, karena hanya akan menimbulkan masalah dualisme seperti yang pernah dialami pada 2011.
Pernyataan Ahok, sapaan Basuki Tjahaja Purnama, mencuat ke publik melalui Ketua Umum Jakmania, Richard Ahmad Supriyanto usai menyaksikan partai final turnamen Piala Presiden yang mempertemukan Persib Bandung melawan Sriwijaya FC, Minggu 18 Oktober 2015.
Seperti diketahui, manajemen Persija dalam dua musim terakhir kerap kali mengalami masalah finansial, seperti tunggakan gaji kepada para pemain. Masalah ini selalu saja terjadi, bahkan sampai mengakibatkan para pemain mogok menjalani latihan.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI melalui salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Jakarta Propertindo ingin mengakuisisi sebagain saham Persija. Namun, setelah diaudit, ternyata manajemen klub yang sekarang memiliki utang yang cukup banyak.
Sudah berutang, sang Presiden klub, Ferry Paulus, bersikeras ingin menjual klub kebanggaan Jakmania tersebut minimal sekitar Rp70 miliar. Keinginan itu tentu saja ditolak oleh Ahok. Sebab, manajemen Persija kini pun tidak memiliki aset yang harganya sepadan dengan itu.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI melalui salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Jakarta Propertindo ingin mengakuisisi sebagain saham Persija. Namun, setelah diaudit, ternyata manajemen klub yang sekarang memiliki utang yang cukup banyak.