4 Pemain 1 Agen, Pilar Asing Arema Hasil KKN?

Pemain anyar Arema Cronus, Gustavo Giron Marulanda
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A Pitaloka

VIVA.co.id – Arema Cronus akhirnya resmi mengikat satu lagi pemain asing yaitu Gustavo Giron Marulanda pada hari Rabu, 20 April 2016. Namun, ada isu tidak sedap berhembus usai kedatangan penyerang asal Kolombia tersebut.

Libur Lebaran, Striker Arema Pilih Berlatih di Pantai

Isunya adalah pemain-pemain asing yang sekarang dimiliki Arema adalah hasil dari kolusi dan nepotisme. Hal itu berhembus setelah tiga pemain asing, plus pelatih Arema, memiliki satu agen yaitu Indo Bola Mandiri.

Ya, Goran Gancev, Srdan Lopicic, lalu terbaru Gustavo Giron, dan pelatih Milomir Seslija memang didatangkan dari agen yang sama. Berbagai berita miring pun muncul.

Tekuk PSM, Arema Puncaki Klasemen TSC

Namun, perwakilan dari Indo Bola Mandiri Gabriel Budi membantah kedatangan para pemainnya ke Arema hasil dari KKN. Menurutnya, kedatangan Gustavo murni karena kemampuan dan kebutuhan tim.

“Dia bisa bermain di berbagai posisi, striker, bomber, tengah, sayap, dan ini bukan hasil KKN,” ujar Gabriel Budi.

LIVE MATCH: PSM Kontra Arema Masih Alot di Babak I

Kubu Arema juga menepis anggapan miring tersebut. General Manager Arema, Rudy Widodo, mengungkapkan perekrutan Gustavo karena rekomendasi yang diterima dari klub Liga Australia, Brisbane Roar.

"Pemilik Arema Cronus ini kan juga pemilik klub Brisbane Roar di Australia, kami juga meminta pendapat mereka tentang Gustavo ini dan hasilnya ternyata positif,” ujar Rudy.

Siapa Gustavo Giron?

Keinginan Arema mengikat Gustavo sendiri sempat berjalan alot karena angka yang disodorkan manajemen "Singo Edan" tidak sesuai dengan keinginan sang agen. Harga yang disodorkan Gustavo dinilai terlalu tinggi untuk kantong Arema.

Namun, ketika hendak memesan tiket demi memulangkan Gustavo kembali, manajemen Arema ternyata mau menggenjot tawaran sampai akhirnya mencapai kata sepakat. 

“Jadi Gustavo menurunkan harga dan manajemen menaikkan harga  dan ketemu kesepakatan. Saat itu kami sudah hendak memesan tiket pulang untuk Gustavo karena dia hanya melakukan seleksi dengan Arema,” ungkap Gabriel Budi.

Gustavo sendiri dikenal sebagai bomber berbahaya yang tampil bersama Bayswater City di National Premier Leagues Western Australia. Pemain 30 tahun itu berhasil menjadi topscorer dengan mencetak 22 gol dari 22 pertandingan saat bawa timnya jadi juara.

Gustavo juga berhasil membawa Bayswater City ke laga final National Premier League yang mempertemukan klub dari seluruh Australia. Ia berhasil mencetak satu gol di laga puncak, namun Bayswater City kalah 1-3 dari Blacktown City.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya