Menpora Minta PSSI Cermat Tentukan Operator ISL

Menpora Imam Nahrawi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA.co.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi meminta kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) agar cermat dalam menentukan operator Liga Super Indonesia (ISL) 2017. Dia beralasan selama ini masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan kompetisi.

Selama kompetisi bergulir, beragam insiden memalukan kerap terjadi. Mulai dari perkelahian di atas lapangan, sampai yang paling parah, yakni terjadinya pengaturan skor atau yang dikenal dengan sepakbola gajah.

"PSSI harus belajar dari yang sudah-sudah. PSSI harus melakukan ini dengan profesional, agar tidak ada komplain," tutur Imam kepada wartawan saat ditemui di Media Center Kemenpora, Rabu 18 Januari 2017.

Di Indonesia, dikenal dua operator kompetisi sepakbola, yaitu PT Liga Indonesia dan PT Gelora Trisula Semesta. Nama yang terakhir baru muncul di tahun lalu, saat menggelar Torabika Soccer Championship (TSC).

Imam enggan memberi penilaian secara gamblang mengenai kedua operator tersebut. Yang pasti menurutnya, PSSI sebagai otoritas berwenang sudah memiliki penilaian terhadap masing-masing perusahaan tersebut.

Pria asal Bangkalan, Madura itu juga mengaku tidak tahu siapa yang bakal ditunjuk PSSI untuk menjadi operator. Yang terpenting baginya, ke depan kompetisi bisa berjalan lancar dan sesuai dengan harapan pemerintah.

Terkait dengan rencana digulirkannya Piala Presiden pada 31 Januari 2017, Imam menaruh harapan lainnya. Dia meminta kepada PSSI yang kali ini ingin mengambil alih penyelenggaraan mampu membuat ajang tersebut berjalan dengan baik.

"Agar dilakukan dengan baik dan ada sosialisasi dengan klub peserta dan juga untuk pemilihan stadion agar dipilih stadion yang besar dan keamanannya terjamin dengan baik," harap Imam.

Debut Wasit Tambahan di Liga 1, Begini Kata Ketum PSSI Iwan Bule
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022