- https://www.liga-indonesia.id/
VIVA.co.id – Lanjutan Liga 2 mempertemukan PSIM Yogyakarta kontra Persatu Tuban pekan ke 17. Sebagai tuan rumah PSIM bertekad meraih 3 poin.
Laga baru berjalan 12 menit, Stadion Sultan Agung, Bantul bergemuruh, Krisna Adi Darma mampu merobek gawang kiper Persatu Tuban, Fajar Setia Budi dengan memanfaatkan bola liar.
Usai kebobolan satu gol, Persatu Tuban mencoba bermain menekan, namun sayangnya serangan anak asuh Edi Sudiarto belum mampu merubah keadaan.
Persatu mencoba memberikan tendangan spekulasi. tuan rumah dikejutkan dengan tendangan keras Wira Hadi di menit 26. Namun sayang tendangan Wira Hadi masih melenceng.
Memasuki babak kedua, anak asuh Erwan Hendarwanto menggandakan keunggulan di menit 54. Tendangan keras Hendika Arga dari luar kotak penalti tak mampu dibendung Fajar Setiabudi.
Menit 64, Diki Prayoga mendapatkan peluang, namun gocekannya belum mampu mengecoh lini pertahanan Persatu.
Persatu mampu memperkecil ketertinggalan, Wira Hadi mendapat hadiah penati usai dilanggar Raymond Ivantonius. Dia berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Skor 2-1 ternyata belum cukup bagi PSIM Yogyakarta. Menit 90, Rangga Muslim mendapat umpan cantik dan berhasil menggocek kiper Fajar setiap budi. skor 3-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit.
Berkat kemenangan ini, PSIM berhasil naik 1 tingkat menggeser Persatu ke posisi 3 klasmen grup 5. PSIM meraih 14 poin, sama dengan Persatu, hanya saja PSIM unggul selisih gol.
Susunan Pemain:
PSIM Yogyakarta: Oka Kurniawan (GK), Said Mardjan, Edo Pratama, Achmad Taufiq, Riskal Susanto, Raymond Ivantonius, Andi Dwi Kurniawan, Rangga Muslim Perkasa, Hendika Arga (78'), Dicky Prayoga, Krisna Adi Darma Tama.
Persatu Tuban: Fajar Setiabudi (GK), Crah Angger Iswanto, Panggah MAdyantara, Bima Boy Asmara, Sulistiyono, M Sulton Fajar, Dhanu Rosade, Van Helda Pratama, Wira Hadi Kusuma, Edy Winarno, Agung Suprayogi.
Bhayangkara FC Resmi Terdegradasi ke Liga 2
Bhayangkara FC resmi menjadi tim kedua yang harus terdegradasi ke Liga 2 musim depan. The Guardian menyusul langkah Persikabo 1973 yang sudah degradasi terlebih dahulu.
