- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan berharap meninggalnya bobotoh Persib Bandung, Ricko Andrean menjadi insiden terakhir pertikaian antar suporter sepakbola di Indonesia. Hal tersebut ditegaskan Zulkifli seusai takziah ke rumah duka di Kelurahan Cibeunying Kidul, Kecamatan Cicadas, Kota Bandung, Jawa Barat.
"Pagi ini di rumah almarhum adinda Ricko. Mudah-mudahan dengan apa yang kita alami menjadi pesan bagi seluruh suporter, klub mana pun," ujar Dzulkifli, Sabtu 29 Juli 2017.
Bahkan, lanjut Dzulkifli, perdamaian antara bobotoh dengan pendukung setia Persija Jakarta, Jakmania, harus benar-benar terwujud.
"Bobotoh, Jakmania, Bonek mari kita akhiri permusuhan. antar suporter klub bola manapun," tegasnya.
Menurutnya, sikap fanatik berlebihan terhadap suatu tidak menjadi budaya dalam diri suporter sepakbola, menurutnya, merupakan hiburan masyarakat yang seharusnya tidak memakan korban.
"Boleh euforia, boleh bergembira, boleh fanatik, tapi hentikan kerusuhan, hentikan permusuhan. Mari kita kerek tinggi-tinggi bendera perdamaian, nikmati tontonan dengan damai," katanya.
Diketahui, bobotoh korban pengeroyokan salah sasaran, Ricko Andrean, meninggal dunia pada Kamis pagi, 27 Juli 2017. Ricko Andrean menjadi korban amukan salah sasaran yang dilakukan sesama bobotoh saat menjamu Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu 22 Juli 2017.