- Reuters/Andrew Boyers
VIVA – AS Roma akan jadi ujian Liverpool, saat mnyambangi Anfield dalam laga leg 1 semifinal Liga Champions 2017/2018, Rabu dini hari WIB, 25 April 2018. Jelang pertandingan, ada beberapa fakta yang menarik untuk dibahas, khususnya untuk Liverpool.
Tren positif yang tengah dialami Liverpool, memang wajib diwaspadai Roma. Sebab, pasukan Juergen Klopp belum terhenti lajunya dalam tujuh pertandingan terakhir di semua ajang. Armada Merseyside Merah mampu memetik lima kemenngan dan dua hasil imbang.
Dalam berita sebelumnya, pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco mengatakan, Liverpool punya keunggulan dalam hal kecepatan, jika dibandingkan dengan Barcelona. Komentar eks pelatih Sassuolo ini cukup masuk akal. Sebab, Liverpool punya pemain-pemain cepat sekelas Sadio Mane atau Mohamed Salah.
Catatan tujuh laga terakhir belum terkalahkan, nampaknya bukan jaminan juga buat Jordan Henderson cs bisa dengan mudah menjungkalkan Roma. Sebab, ternyata Liverpool punya rekor tak apik saat jumpa tim asal Italia.
Menurut laporan BBC, sejak musim 1964/1965, Liverpool pernah 25 kali berhadapan tim-tim Italia. Dari 25 pertemuan, Liverpool hanya mampu memetik sembilan kemenangan lima hasil imbang, dan menelan 11 kekalahan. Liverpool juga pernah empat kali berhadapan dengan tim Italia di partai final.
Musim 1983/1984, Liverpool memetik kemenangan dramatis lewat drama adu penalti kontra Roma. Setelah itu di musim selanjutnya, Liverpool kembali masuk final. Sayang, di partai puncak gol tunggal Michel Platini justru mengubur mimpi Liverpool mempertahankan gelar.
Laga tak kalah dramatis adalah pada final Liga Champions 2004/20015. Saat itu, Liverpool kembali berhasil menang lewat drama adu penalti kontra AC Milan. Milan kembali jadi lawan Liverpool di partai puncak Liga Champions 2006/2007. Sayang, di pertemuan kedua partai final kali ini Liverpool harus mengakui kemenangan Milan.
Karier Radja Nainggolan: Dari AS Roma, Inter Milan hingga Degradasi di SPAL dan Bhayangkara FC
Pasang surut karier dialami Radja Nainggolan. Dari merasakan tampil bersama AS Roma dan Inter Milan, hingga merasakan degradasi bersama Bhayangkara FC di Liga 1.
