VIVA – Saul Niguez resmi merapat ke Chelsea pada bursa transfer musim panas ini. Dia didatangkan dengan status pinjaman dari Atletico Madrid hingga akhir musim 2021/22 dengan opsi pembelian secara permanen.
The Blues diyakini membayar Atletico dengan mahar senilai 3,4 juta poundsterling (Rp66,5 miliar) sebagai uang peminjaman dan jika ingin mempermanenkannya, Chelsea harus menyiapkan 30 juta poundsterling (RP587,2 miliar) pada musim panas berikutnya.
Chelsea sebenarnya bukan satu-satunya tim yang menginginkan Saul. Klub-klub top seperti Manchester United, Barcelona dan Liverpool juga santer dikabarkan ingin merekrut pemain 26 tehun tersebut. Namun pada akhirnya, Saul menetapkan pilihannya pada Chelsea.
Saul mengungkapkan hal yang telah membuat dirinya mantap memilih Chelsea sebagai pelabuhan terbarunya. Adalah janji dari sang manajer, Thomas Tuchel yang akan menempatkan dirinya di posisi asli sebagai gelandang.
Hal itulah yang dalam dua musim ini tidak ia dapatkan di Atletico. Pelatih Diego Simeone tak pernah memberikan posisi tetap kepadanya. Saul terkadang ditempatkan sebagai winger atau penyerang.
"Dua hari yang lalu, saya mengatakan kepada istri saya bahwa saya akan bertahan. Namun, satu-satunya hal yang mengganggu pikiran saya adalah posisi bermain di Atletico," kata Saul dikutip Marca.
“Chelsea telah berjanji kepada saya untuk berlatih di posisi saya, untuk bermain kita lihat saja. Untuk kembali ke kebiasaan tertentu yang tidak saya lakukan sekarang, itulah alasan terpenting dari keputusan saya," sambungnya.
Saul merupakan pemain jebolan tim junior Atletico sebelum promosi ke tim utama pada 2012. Hingga kini, Saul sudah membuat 340 penampilan dengan mencetak 43 gol dan 20 assist di semua kompetisi.
Gelandang berusia 26 tahun itu menjadi bagian dari skuad Los Rojiblancos saat merebut gelar LaLiga musim lalu, dan dua trofi Liga Europa pada 2012 dan 2018.
Harry Kane Butuh Pembuktian, Real Madrid Jadi Tumbal?
Pelatih Bayern Munich Thomas Tuchel meminta Harry Kane untuk membawa klub tersebut menundukkan Real Madrid, sekaligus meloloskan Bayern ke final Liga Champions.
